DKP Jateng dorong masyarakat Purbalingga gemar makan ikan
Purbalingga (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Tengah mendorong masyarakat Kabupaten Purbalingga untuk gemar makan ikan laut.
"Letak Purbalingga yang jauh dari laut membuat warga di Kabupaten hanya mengandalkan konsumsi ikan dari air tawar," kata Kepala DKP Jateng Fendiawan Tristiantoro.
Menurut dia, itu kurang maksimal sehingga peringkat Purbalingga di Jawa Tengah dalam hal konsumsi ikan berada pada posisi buncit.
Pada acara Kampanye Gemar Makan Ikan di Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman, Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Purbalingga, Selasa, Fendiawan Tristiantoro menegaskan bahwa letak Purbalingga yang jauh dari laut mengakibatkan masyarakat kabupaten itu lebih banyak mengonsumsi ikan air tawar yang banyak ditemukan di sungai.
Baca juga: Bupati Purbalingga Ajak Warganya Gemar Makan Ikan
Dengan demikian, kata Fendiawan Tristiantoro, konsumsi ikan laut oleh masyarakat Kabupaten Purbalingga masih tergolong rendah dan berada pada posisi buncit jika melihat peringkat di Jateng.
Oleh karena itu, pihaknya berencana melakukan pengadaan container storage alat penyimpanan ikan laut di Purbalingga agar warganya bisa memiliki banyak alternatif makan ikan karena pasokannya cukup.
Menurut dia, alat tersebut dapat menyimpan stok ikan laut dari berbagai daerah dalam jumlah besar dan tahan lama sehingga masyarakat Purbalingga bisa memilih ikan sesuai dengan keinginan serta banyak pilihan.
Terkait dengan upaya untuk menggencarkan gemar makan ikan, Fendiawan mengatakan bahwa hal itu diperlukan usaha yang tidak sederhana dari semua pihak.
Fendiawan mengatakan bahwa makan ikan dengan intensitas tinggi memiliki banyak manfaat kesehatan dan kecerdasan, khususnya bagi anak.
Ia lantas mencontohkan salah seorang anak di Semarang ketika kelas 1 sekolah dasar memiliki prestasi yang tidak begitu baik. Namun, ketika sang ibu memberinya makan ikan dengan intensitas yang cukup tinggi, anak itu bisa meraih peringkat pertama di dalam kelasnya.
"Manfaatnya banyak khususnya untuk kecerdasan anak. Makanya, tidak ada alasan lagi untuk tidak makan ikan, khususnya anak-anak," katanya.
Fendiawan berharap budaya makan ikan masif seperti halnya warga Jepang yang dikenal sebagai maniak pemakan ikan sehingga sumber daya manusianya menjadi unggul.
Baca juga: AKI tergolong rendah, Pemkot Magelang tingkatkan kesadaran warga mengonsumsi ikan
Baca juga: Pemkab Banjarnegara Gencarkan Kampanye Makan Ikan
"Letak Purbalingga yang jauh dari laut membuat warga di Kabupaten hanya mengandalkan konsumsi ikan dari air tawar," kata Kepala DKP Jateng Fendiawan Tristiantoro.
Menurut dia, itu kurang maksimal sehingga peringkat Purbalingga di Jawa Tengah dalam hal konsumsi ikan berada pada posisi buncit.
Pada acara Kampanye Gemar Makan Ikan di Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman, Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Purbalingga, Selasa, Fendiawan Tristiantoro menegaskan bahwa letak Purbalingga yang jauh dari laut mengakibatkan masyarakat kabupaten itu lebih banyak mengonsumsi ikan air tawar yang banyak ditemukan di sungai.
Baca juga: Bupati Purbalingga Ajak Warganya Gemar Makan Ikan
Dengan demikian, kata Fendiawan Tristiantoro, konsumsi ikan laut oleh masyarakat Kabupaten Purbalingga masih tergolong rendah dan berada pada posisi buncit jika melihat peringkat di Jateng.
Oleh karena itu, pihaknya berencana melakukan pengadaan container storage alat penyimpanan ikan laut di Purbalingga agar warganya bisa memiliki banyak alternatif makan ikan karena pasokannya cukup.
Menurut dia, alat tersebut dapat menyimpan stok ikan laut dari berbagai daerah dalam jumlah besar dan tahan lama sehingga masyarakat Purbalingga bisa memilih ikan sesuai dengan keinginan serta banyak pilihan.
Terkait dengan upaya untuk menggencarkan gemar makan ikan, Fendiawan mengatakan bahwa hal itu diperlukan usaha yang tidak sederhana dari semua pihak.
Fendiawan mengatakan bahwa makan ikan dengan intensitas tinggi memiliki banyak manfaat kesehatan dan kecerdasan, khususnya bagi anak.
Ia lantas mencontohkan salah seorang anak di Semarang ketika kelas 1 sekolah dasar memiliki prestasi yang tidak begitu baik. Namun, ketika sang ibu memberinya makan ikan dengan intensitas yang cukup tinggi, anak itu bisa meraih peringkat pertama di dalam kelasnya.
"Manfaatnya banyak khususnya untuk kecerdasan anak. Makanya, tidak ada alasan lagi untuk tidak makan ikan, khususnya anak-anak," katanya.
Fendiawan berharap budaya makan ikan masif seperti halnya warga Jepang yang dikenal sebagai maniak pemakan ikan sehingga sumber daya manusianya menjadi unggul.
Baca juga: AKI tergolong rendah, Pemkot Magelang tingkatkan kesadaran warga mengonsumsi ikan
Baca juga: Pemkab Banjarnegara Gencarkan Kampanye Makan Ikan