Siswa SMP 13 Kota Magelang lomba kreasi daur ulang sampah
Magelang (ANTARA) - Para siswa SMP Negeri 13 Kota Magelang mengikuti lomba kreasi daur ulang sampah menjadi karya yang unik dan menarik dalam rangka memperingati Hari Pramuka pada 2019.
"Melalui lomba ini, anak-anak di sini berpikir kalau sampah itu ternyata bisa bernilai juga. Tidak hanya bernilai seni, tapi juga bernilai jual. Kalau hasil kreasinya bagus, pasti laku dijual," ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Negeri 13 Kota Magelang Rovky Verdiwan di sela kegiatan itu di Magelang, Rabu.
Peserta lomba adalah para siswa kelas 7-9 yang dibagi dalam 24 tim. Mereka membawa sampah plastik yang telah dipilih dari lingkungan sekitarnya, kemudian secara bebas berkreasi menghasilkan berbagai barang seperti bunga, vas bunga, dan miniatur akuarium.
"Sehingga tertanam pola pikir baru dalam melihat sampah plastik yang tidak hanya berakhir di tempat pembuangan sampah, tetapi bisa dibuat kreasi yang unik dan bernilai," ujarnya.
Ia menjelaskan lomba kreasi itu juga seiring dengan sekolah tersebut yang menyandang predikat sekolah adiwiyata nasional atau sekolah yang berwawasan lingkungan.
Selain itu, katanya, mendorong upaya pengurangan produksi sampah plastik yang dikenal sangat lama dalam proses penguraian.
“Daur ulang sampah ini sebenarnya sudah rutin kami terapkan di sekolah, termasuk kita siapkan pemilahan sampah di kotak yang tersedia. Begitu pula kita sudah punya tempat pengolahan sampah organik menjadi pupuk,” katanya.
Baca juga: Pemkot Magelang ajak ASN bawa botol minum untuk kurangi sampah plastik
Tim penilai melakukan penilaian terhadap karya para siswa itu. Selain para peraih juara mendapatkan uang pembinaan, karya mereka selanjutnya dipajang di sekolah sebagai bukti bahwa pelajar setempat menerapkan prinsip sekolah adiwiyata.
“Kita pajang di sekolah agar mereka juga bangga dengan karyanya," katanya.
Pada peringatan Hari Pramuka tahun ini, sekolah setempat juga mengadakan bakti sosial berupa pembagian 90 paket sembako yang masing-masing paket berisi beras, gula, mi, dan minyak goreng kepada warga sekitar.
Vionna, siswa kelas 8 yang menjadi salah satu peserta lomba itu, mengaku antusias mengikuti lomba kreasi daur ulang sampah plastik tersebut.
Ia dan timnya membuat bunga berbahan plastik botol air mineral dengan dicat warna-warni.
“Ternyata mengolah sampah plastik menjadi bunga ini asyik juga. Jadi kepingin juga untuk membuatnya di rumah. Bagus untuk mengurangi sampah plastik, sekaligus menjaga lingkungan kita menjadi lebih bersih,” ungkapnya. (hms)
Baca juga: Wali Kota Magelang ajak warga kurangi sampah plastik
Baca juga: Siswa SDN Jurangombo 2 dilatih olah sampah
"Melalui lomba ini, anak-anak di sini berpikir kalau sampah itu ternyata bisa bernilai juga. Tidak hanya bernilai seni, tapi juga bernilai jual. Kalau hasil kreasinya bagus, pasti laku dijual," ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Negeri 13 Kota Magelang Rovky Verdiwan di sela kegiatan itu di Magelang, Rabu.
Peserta lomba adalah para siswa kelas 7-9 yang dibagi dalam 24 tim. Mereka membawa sampah plastik yang telah dipilih dari lingkungan sekitarnya, kemudian secara bebas berkreasi menghasilkan berbagai barang seperti bunga, vas bunga, dan miniatur akuarium.
"Sehingga tertanam pola pikir baru dalam melihat sampah plastik yang tidak hanya berakhir di tempat pembuangan sampah, tetapi bisa dibuat kreasi yang unik dan bernilai," ujarnya.
Ia menjelaskan lomba kreasi itu juga seiring dengan sekolah tersebut yang menyandang predikat sekolah adiwiyata nasional atau sekolah yang berwawasan lingkungan.
Selain itu, katanya, mendorong upaya pengurangan produksi sampah plastik yang dikenal sangat lama dalam proses penguraian.
“Daur ulang sampah ini sebenarnya sudah rutin kami terapkan di sekolah, termasuk kita siapkan pemilahan sampah di kotak yang tersedia. Begitu pula kita sudah punya tempat pengolahan sampah organik menjadi pupuk,” katanya.
Baca juga: Pemkot Magelang ajak ASN bawa botol minum untuk kurangi sampah plastik
Tim penilai melakukan penilaian terhadap karya para siswa itu. Selain para peraih juara mendapatkan uang pembinaan, karya mereka selanjutnya dipajang di sekolah sebagai bukti bahwa pelajar setempat menerapkan prinsip sekolah adiwiyata.
“Kita pajang di sekolah agar mereka juga bangga dengan karyanya," katanya.
Pada peringatan Hari Pramuka tahun ini, sekolah setempat juga mengadakan bakti sosial berupa pembagian 90 paket sembako yang masing-masing paket berisi beras, gula, mi, dan minyak goreng kepada warga sekitar.
Vionna, siswa kelas 8 yang menjadi salah satu peserta lomba itu, mengaku antusias mengikuti lomba kreasi daur ulang sampah plastik tersebut.
Ia dan timnya membuat bunga berbahan plastik botol air mineral dengan dicat warna-warni.
“Ternyata mengolah sampah plastik menjadi bunga ini asyik juga. Jadi kepingin juga untuk membuatnya di rumah. Bagus untuk mengurangi sampah plastik, sekaligus menjaga lingkungan kita menjadi lebih bersih,” ungkapnya. (hms)
Baca juga: Wali Kota Magelang ajak warga kurangi sampah plastik
Baca juga: Siswa SDN Jurangombo 2 dilatih olah sampah