Hari Anak, KAI Purwokerto edukasi anak-anak TK mengenai perkeretaapian
Purwokerto (ANTARA) - Manajemen PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 5 Purwokerto dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional Tahun 2019 mengedukasi anak-anak Taman Kanak-Kanak mengenai perkeretaapian.
"Hari ini, kami mengundang anak-anak dari sejumlah TK untuk naik kereta api secara gratis serta diberikan pembelajaran agar mereka lebih mengenal dan memahami perkeretaapian," kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Supriyanto di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.
Pihaknya mengajak 50 siswa dan guru dari TK Bina Anak Sholeh, Purwokerto serta TK Bina Cita Bangsa, Purbalingga, untuk naik kereta secara gratis dari Stasiun Purwokerto menuju Stasiun Bumiayu dengan menggunakan KA Joglosemarkerto serta kembali lagi ke Purwokerto menggunakan KA Sawunggalih.
Pihaknya juga mengundang Nazril Fasha Ramadhan (9), anak pertama pasangan Febri Nuryanto (37) dan Nunik Widyahapsari (29), warga Kelurahan Selang RT02/RW02, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen.
"Nazril Fasha Ramadhan yang biasa dipanggil Fasha banyak dikenal publik setelah videonya saat dia menjadi 'penjaga palang pintu' viral di media sosial. Hal itu dilakukan Fasha karena kecintaannya pada kereta api sehingga dia rela mengamankan perlintasan sebidang KA dengan peralatan seadanya," kata Supriyanto.
Baca juga: Daripada berpidato, Ganjar pilih "engklek" pada Hari Anak Nasional
Ia mengatakan PT KAI (Persero) mengapresiasi peran serta masyarakat, termasuk Fasha, dalam menjaga keselamatan kereta api meskipun berbahaya berada di dekat jalur KA.
Dia menjelaskan seorang penjaga pintu perlintasan juga memerlukan pendidikan dan keterampilan khusus sebelum berdinas.
"Fasha mengaku rela menjaga perlintasan sebidang agar tidak ada kendaraan yang tertabrak kereta api," katanya.
Dia mengatakan Fasha yang datang dari Kebumen dengan menggunakan kereta api bersama kedua orang tuanya, guru, dan teman mainnya langsung bergabung dengan anak-anak TK Bina Anak Sholeh dan TK Bina Cita Bangsa.
Selama di Stasiun Purwokerto, kata dia, anak-anak diperkenalkan tata cara membeli tiket, cara "boarding", dan mengenal petugas stasiun.
"Dalam perjalanan menuju Stasiun Bumiayu dan kembali ke Stasiun Purwokerto, anak-anak diberikan permainan yang menuntut kreativitas dan keberanian bersosialisasi serta mendapat hadiah," katanya.
"Hari ini, kami mengundang anak-anak dari sejumlah TK untuk naik kereta api secara gratis serta diberikan pembelajaran agar mereka lebih mengenal dan memahami perkeretaapian," kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Supriyanto di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.
Pihaknya mengajak 50 siswa dan guru dari TK Bina Anak Sholeh, Purwokerto serta TK Bina Cita Bangsa, Purbalingga, untuk naik kereta secara gratis dari Stasiun Purwokerto menuju Stasiun Bumiayu dengan menggunakan KA Joglosemarkerto serta kembali lagi ke Purwokerto menggunakan KA Sawunggalih.
Pihaknya juga mengundang Nazril Fasha Ramadhan (9), anak pertama pasangan Febri Nuryanto (37) dan Nunik Widyahapsari (29), warga Kelurahan Selang RT02/RW02, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen.
"Nazril Fasha Ramadhan yang biasa dipanggil Fasha banyak dikenal publik setelah videonya saat dia menjadi 'penjaga palang pintu' viral di media sosial. Hal itu dilakukan Fasha karena kecintaannya pada kereta api sehingga dia rela mengamankan perlintasan sebidang KA dengan peralatan seadanya," kata Supriyanto.
Baca juga: Daripada berpidato, Ganjar pilih "engklek" pada Hari Anak Nasional
Ia mengatakan PT KAI (Persero) mengapresiasi peran serta masyarakat, termasuk Fasha, dalam menjaga keselamatan kereta api meskipun berbahaya berada di dekat jalur KA.
Dia menjelaskan seorang penjaga pintu perlintasan juga memerlukan pendidikan dan keterampilan khusus sebelum berdinas.
"Fasha mengaku rela menjaga perlintasan sebidang agar tidak ada kendaraan yang tertabrak kereta api," katanya.
Dia mengatakan Fasha yang datang dari Kebumen dengan menggunakan kereta api bersama kedua orang tuanya, guru, dan teman mainnya langsung bergabung dengan anak-anak TK Bina Anak Sholeh dan TK Bina Cita Bangsa.
Selama di Stasiun Purwokerto, kata dia, anak-anak diperkenalkan tata cara membeli tiket, cara "boarding", dan mengenal petugas stasiun.
"Dalam perjalanan menuju Stasiun Bumiayu dan kembali ke Stasiun Purwokerto, anak-anak diberikan permainan yang menuntut kreativitas dan keberanian bersosialisasi serta mendapat hadiah," katanya.