Semarang (ANTARA) - Arus balik Lebaran tahun ini pun berakhir sudah, bersamaan dengan berakhirnya libur bersama pada 10 Juni 2019. Secara keseluruhan arus balik berlangsung aman dan nyaman bagi para pemudik.
Pemudik mendapatkan pelayanan yang maksimal dari seluruh stakholder baik itu terkait sarana prasarana hingga BBM. Pemudik dimanjakan dengan beragam program mudik balik bareng oleh BUMN dan juga swasta dengan bus, kereta api, dan kapal.
Masyarakat juga dapat menikmati layanan rest area dan posko mudik yang nyaman, dan jalan tol yang memudahkan pemudik, serta program mudik dan balik bareng. Program mudik dan balik bareng terbukti mampu menurunkan kasus kecelakaan. Hal tersebut karena berkurangnya pemudik yang menggunakan sepeda motor yang merupakan moda dengan tingkat risiko lebih tinggi terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Penurunan jumlah kecelakaan lalu lintas tersebut salah satunya dapat dilihat dari jumlah santunan yang dibayarkan Jasa Raharja. Selama H-7 sampai H+7 tahun 2018, jumlah pembayaran santunan oleh PT Jasa Raharja Cabang Jawa Tengah mencapai Rp23,5 miliar. Sementara tahun ini dengan periode yang sama pembayaran santunan sebesar Rp7,7 miliar. Santunan untuk meninggal dunia yang sebelumnya Rp11,6 miliar di tahun 2018, tahun ini hanya Rp7,7 miliar. Begitu juga dengan pembayaran perawatan yang tahun 2018 bisa mencapai Rp11,3 miliar, pada tahun ini hanya Rp38,6 juta.
Turunnya jumlah santunan yang berbanding lurus dengan penurunan kecelakaan lalu lintas, menunjukkan arus mudik dan balik berlansung aman. Aman dari kecelakaan lalu lintas. Nyaman dengan program mudik dan balik bareng BUMN. Kenyamanan tersebut tidak sekadar menikmati tempat duduk yang nyaman, tetapi sejumlah instansi juga berupaya memberikan kenyamanan bagi masyarakat. Jasa Raharja misalnya yang memberikan bingkisan kepada penumpang dan mainan untuk anak balita sesaat sebelum kereta berangkat.
Apresiasi terhadap pelayanan BBM, bahkan juga disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan. Jonan mengapresiasi PT Pertamina atas layanan BBM dan pengoperasian SPBU di jalur tol selama arus mudik dan balik Lebaran 2019, terutama di jalur tol Trans Jawa. Jonan menilai secara keseluruhan pelayanan Pertamina sudah bagus. Untuk terus memberikan kenyamanan bagi pemudik, Jonan juga berharap pembayaran BBM ke depan dapat lebih banyak yang menggunakan e-payment atau cashless. E-payment menjadikan pemudik tidak perlu bawa banyak uang tunai, sehingga perjalanan mudik/balik lebih aman.
Keamanan dan kenyamanan tersebut tentu harus ditingkatkan. Masih ada sebagian masyarakat yang merasa perjalanannya tersendat dalam kemacetan pada arus balik. Hal tersebut di antaranya karena rentang waktu mudik dan rentang waktu arus balik tidak seimbang. Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menilai mudik sudah mulai sejak enam hari sebelum lebaran, sedangkan arus balik hanya tiga hari sebelum libur bersama berakhir. Volume kendaraan antara mudik dan balik relatif sama. Kapasitas prasarana tidak tetap seperti arus mudik, sehingga wajar jika pada saat arus balik terjadi ketersendatan.
Muaranya, evaluasi terhadap penyelenggaraan dan pelayanan arus mudik dan arus balik harus dilakukan. Untuk perbaikan yang lebih baik tentunya. Penurunan angka kecelakaan lalu lintas yang diimbangi kelancaran perjalanan pemudik jadi barometer perbaikan. Salah satunya mensyaratkan peningkatan kapasitas angkutan umum dan peningkatan layanan harus jalan seiring bersamaan, agar pemudik dapat merasakan mudik dan balik Lebaran tahun berikutnya lebih aman dan nyaman.