Magelang (Antaranews Jateng) - Pembayaran zakat secara rutin di Kota Magelang sejalan dengan visi pembangunan daerah setempat sebagai kota jasa modern dan cerdas dilandasi masyarakat sejahtera serta religius, kata Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina.
"Kota Magelang menjadi salah satu dari tiga kota di Indonesia yang sudah melakukan pembayaran zakat secara rutin melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) setiap bulan," katanya di Magelang, Kamis, di sela apel pagi yang dikaitkan dengan layanan pembayaran zakat serentak melalui Baznas Kota Magelang, di halaman belakang Kantor Pemkot Magelang.
Ia mengatakan selama dua tahun terakhir, Baznas menjadi wahana alternatif penembangan amil zakat yang amanah, transparan, profesional, dan terintegrasi.
Setiap bulan, katanya, gaji para aparatur sipil negara dilingkungan pemkot setempat dipotong untuk zakat 2,5 persen atau infaq yang nilainya diserahkan kepada pribadi setiap ASN.
Berdasarkan data Baznas Kota Magelang, pemasukan zakat dan infaq selama 2017 mencapai Rp1.397.336.692, sedangkan capaian Januari hingga 22 Mei 2018 sebesar Rp657.347.658. Total pemasukan Rp2.054.684.350.
Ia menjelaskan keseluruhan pengumpulan zakat dan infaq dikelola dan didistribusikan sesuai dengan ketentuan syariah dan kemaslahatan umat.
Ia mengajak seluruh jajaran organisasi perangkat daerah dan perusahaan di bawah Badan Usaha Milik Daerah Kota Magelang yang belum menunaikan zakat serta infaq untuk bersama-sama melaksanakan kewajiban tersebut.
"Sehingga pendapatan yang kita terima lebih 'barokah'," katanya.
Ketua Baznas Kota Magelang Mansyur Siraj mengatakan distribusi zakat, infaq, dan sedekah (zis) pada 2017, yakni Rp818.551.311 dengan calon penerima manfaat 675 orang.
Rencana pendistribusian dana zis 2018, adalah Rp1.683.900.775 dengan target penerima 1.750 orang. Sejak Januari hingga 22 Mei 2018 telah terdistribusi Rp600.682.750 dengan jumlah penerima 1.032 orang.
Ia mengatakan pendistribusian dana zis antara lain melalui program ekonomi (sekolah wirausaha, bantuan modal tunai, bantuan modal bergulir dengan pendampingan), program pendidikan (bantuan beasiswa prestasi tingkat SMP dan SMA, bantuan biaya sekolah lancar bagi siswa SD, SMP, SMA, perguruan tinggi, dan bantuan biaya pendidikan anak yatim)
Selain itu, katanya, program dakwah advokasi berupa bantuan masjid, bantuan alim ulama, bantuan lembaga/organisasi Islam, bantuan panti asuhan, bantuan pelayanan pengajian masyarakat, dan hadiah mualaf.
Selain itu, program kemanusiaan berupa bantuan biaya hidup fakir miskin, bantuan bedah rumah, bantuan bencana alam, bantuan musafir, bantuan kemanusiaan regional/nasional dan internasional. (hms).