Mirna serius tangani program Smart City Kabupaten Kendal
Bupati Kendal Mirna Anissa serius tangani program Smart City yang sebenarnya sudah dimulai sejak 2016 salah satunya dengan penerapan strategi makro.
Pemerintah Kabupaten Kendal bersama dengan 49 kabupaten/kota se-Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Dirjen Aplikasi dan Informatika Kementerian Kominfo RI soal Program Gerakan Menuju 100 Smart City, dan Kendal terpilih menjadi salah satu role model (teladan) dalam implementasi Smart City di Indonesia.
"Kendal sudah mulai sejak 2016 melakukan aplikasi terkait pelaporan masyarakat (e-goverment) dan pada 2018 sudah mulai ditangani serius di Dinas Kominfo. Saya sangat apresiasi dengan antusiasme seluruh jajaran OPD dan masyarakat dalam memanfaatkan program yang ada dengan baik berkenaan dengan smart city tersebut," jelas Bupati Mirna Anissa.
Menurut Bupati dengan penerapan Smart City, maka akan banyak yang diaplikasikan di wilayah Kabupaten Kendal dan berharap seluruh pihak termasuk masyarakat dan media mendukung apa yang diimpikan bersama yakni Kabupaten Kendal mendunia.
Wakil Bupati Masrur Masykur menambahkan bahwa Smart City tidak selalu hanya berkaitan dengan teknologi, namun juga bagian dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan teknologi (IT) sebagai alat untuk mempermudah mencapai tujuannnya.
Kepala Baperlitbang Kendal Winarno menjelaskan bahwa latar belakang program Smart City berawal dari tuntutan mewujudkan kota dengan lingkungan tempat tinggal yang layak, karena adanya kemiskinan, pengangguran serta kesenjangan sosial sumber daya manusia.
"Dalam rangka untuk mewujudkan Smart City, Pemkab Kendal memiliki strategi makro yakni efisiensi birokrasi dengan teknologi informasi komunikasi; membangun infrastruktur sebagai sarana dan faktor pendukung, dan melibatkan masyarakat," katanya.
Tujuan Smart City, tambah Winarno, adalah menciptakan integrasi, sinkronisasi, dan sinergitas antarperencanaan, pengembangan Smart City, dan pemangku kepentingan; menyediakan landasan materi dan implementasi rencana pembangunan yang didasari konsep Smart City; menjamin terakomodasinya sasaran pembangunan di RPJMD dan membentuk pengembangan Smart City yang efektif dan efisien.
Winarno menjelaskan bahwa untuk melaksanakan Smart City tidak terlepas dari RPJMD Kabupaten Kendal sesuai dengan visi misi bupati yang telah ada dan 2018, Pemkab Kendal membuat masterplan Smart City yang diawali dengan diskusi-diskusi untuk menyamakan persepsi, karena rancangan Smart City meliputi berbagai indikator yakni smart government, smart people, smart economy, smart living, smart mobility, dan smart environment.
"Hal tersebut merupakan landasan awal pembangunan Smart City sesuai RPJMD Kabupaten Kendal. Dari enam indikator tersebut ada beberapa yang menjadi prioritas. Tahun 2019 arah kebijakan pembangunan Kendal Mandiri dengan fokus ekonomi kerakyatan, penurunan kemiskinan, dan penurunan penganguran, sekaligus peningkatan partisipasi pemuda," jelasnya.
Menurut Winarno, dimensi-dimensi tersebut yang akan diprioritaskan adalah smart economy sebagai salah satu komponen utama master plan dengan faktor pendukung indikator sumber daya manusia, keterpaduan sosial, ekonomi, menejemen, tata kelola pemerintahan, lingkungan hidup, transportasi, perencanaan kota dan hubungan internasional.
Pemerintah Kabupaten Kendal bersama dengan 49 kabupaten/kota se-Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Dirjen Aplikasi dan Informatika Kementerian Kominfo RI soal Program Gerakan Menuju 100 Smart City, dan Kendal terpilih menjadi salah satu role model (teladan) dalam implementasi Smart City di Indonesia.
"Kendal sudah mulai sejak 2016 melakukan aplikasi terkait pelaporan masyarakat (e-goverment) dan pada 2018 sudah mulai ditangani serius di Dinas Kominfo. Saya sangat apresiasi dengan antusiasme seluruh jajaran OPD dan masyarakat dalam memanfaatkan program yang ada dengan baik berkenaan dengan smart city tersebut," jelas Bupati Mirna Anissa.
Menurut Bupati dengan penerapan Smart City, maka akan banyak yang diaplikasikan di wilayah Kabupaten Kendal dan berharap seluruh pihak termasuk masyarakat dan media mendukung apa yang diimpikan bersama yakni Kabupaten Kendal mendunia.
Wakil Bupati Masrur Masykur menambahkan bahwa Smart City tidak selalu hanya berkaitan dengan teknologi, namun juga bagian dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan teknologi (IT) sebagai alat untuk mempermudah mencapai tujuannnya.
Kepala Baperlitbang Kendal Winarno menjelaskan bahwa latar belakang program Smart City berawal dari tuntutan mewujudkan kota dengan lingkungan tempat tinggal yang layak, karena adanya kemiskinan, pengangguran serta kesenjangan sosial sumber daya manusia.
"Dalam rangka untuk mewujudkan Smart City, Pemkab Kendal memiliki strategi makro yakni efisiensi birokrasi dengan teknologi informasi komunikasi; membangun infrastruktur sebagai sarana dan faktor pendukung, dan melibatkan masyarakat," katanya.
Tujuan Smart City, tambah Winarno, adalah menciptakan integrasi, sinkronisasi, dan sinergitas antarperencanaan, pengembangan Smart City, dan pemangku kepentingan; menyediakan landasan materi dan implementasi rencana pembangunan yang didasari konsep Smart City; menjamin terakomodasinya sasaran pembangunan di RPJMD dan membentuk pengembangan Smart City yang efektif dan efisien.
Winarno menjelaskan bahwa untuk melaksanakan Smart City tidak terlepas dari RPJMD Kabupaten Kendal sesuai dengan visi misi bupati yang telah ada dan 2018, Pemkab Kendal membuat masterplan Smart City yang diawali dengan diskusi-diskusi untuk menyamakan persepsi, karena rancangan Smart City meliputi berbagai indikator yakni smart government, smart people, smart economy, smart living, smart mobility, dan smart environment.
"Hal tersebut merupakan landasan awal pembangunan Smart City sesuai RPJMD Kabupaten Kendal. Dari enam indikator tersebut ada beberapa yang menjadi prioritas. Tahun 2019 arah kebijakan pembangunan Kendal Mandiri dengan fokus ekonomi kerakyatan, penurunan kemiskinan, dan penurunan penganguran, sekaligus peningkatan partisipasi pemuda," jelasnya.
Menurut Winarno, dimensi-dimensi tersebut yang akan diprioritaskan adalah smart economy sebagai salah satu komponen utama master plan dengan faktor pendukung indikator sumber daya manusia, keterpaduan sosial, ekonomi, menejemen, tata kelola pemerintahan, lingkungan hidup, transportasi, perencanaan kota dan hubungan internasional.