Rawan pencurian, Kudus ganti PJU tenaga surya dengan listrik
Kudus (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bakal mengganti sejumlah lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya dengan lampu yang menggunakan energi listrik PLN karena rawan pencurian.
"Saat ini, tercatat ada tujuh titik lampu PJU tenaga surya yang hilang dicuri," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kudus Abdul Halil di Kudus, Kamis.
Lampu PJU tenaga surya tersebut, katanya, memang berada di daerah jauh dari tempat pemukiman dan berbatasan dengan Kabupaten Pati.
Sebetulnya, lanjut dia, keberadaan lampu PJU di Desa Bulungcangkring, Kecamatan Mejobo, Kudus yang berbatasan dengan Kabupaten Pati itu sangat bermanfaat bagi warga sekitar.
Nilai kerugian akibat pencurian lampu PJU tersebut, kata dia, bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Anggaran pengadaan untuk setiap lampu PJU mencapai Rp40 juta, termasuk tiang lampunya.
Kabid Perumahan Kawasan Permukiman Dinas PKPLH Kudus Rasiono menambahkan besarnya anggaran pengadaan tiang lampu dengan perlengkapan lampu PJU tenaga surya jauh lebih mahal.
Ia memperkirakan nilai kerugiannya bisa mencapai Rp200-an juta lebih.
Terlebih lagi, barang yang dicuri tidak hanya lampu tenaga surya, termasuk panel surya serta baterai penyimpan energi listriknya juga ikut dicuri.
Kasus pencurian lampu PJU tersebut, diketahui ketika pengelolaan lampu PJU masih ditangani Dinas Bina Marga Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral Kudus.
Karena rawan pencurian, kata dia, pada tahun anggaran berikutnya akan diganti dengan lampu PJU bertenaga listrik yang dinilai lebih aman dari kasus pencurian.
"Agar bisa direalisasikan, maka kami akan berkoordinasi dengan PT PLN agar daerah setempat disediakan jaringan listrik karena saat ini belum tersedia," ujarnya.
Sementara jumlah lampu PJU di Kabupaten Kudus diperkirakan mencapai 5.000-an lebih titik lampu PJU.
Guna menghemat tagihan listrik lampu PJU, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup berupaya mengganti lampu PJU lama dengan jenis LED yang lebih hemat biaya.
Selain itu, diusulkan program pemasangan kilowatt hour (kwh) meter di seluruh titik lampu PJU.
Nilai tagihan listrik untuk menghidupkan ribuan titik lampu PJU diperkirakan mencapai Rp2,5 miliar per bulan.
"Saat ini, tercatat ada tujuh titik lampu PJU tenaga surya yang hilang dicuri," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kudus Abdul Halil di Kudus, Kamis.
Lampu PJU tenaga surya tersebut, katanya, memang berada di daerah jauh dari tempat pemukiman dan berbatasan dengan Kabupaten Pati.
Sebetulnya, lanjut dia, keberadaan lampu PJU di Desa Bulungcangkring, Kecamatan Mejobo, Kudus yang berbatasan dengan Kabupaten Pati itu sangat bermanfaat bagi warga sekitar.
Nilai kerugian akibat pencurian lampu PJU tersebut, kata dia, bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Anggaran pengadaan untuk setiap lampu PJU mencapai Rp40 juta, termasuk tiang lampunya.
Kabid Perumahan Kawasan Permukiman Dinas PKPLH Kudus Rasiono menambahkan besarnya anggaran pengadaan tiang lampu dengan perlengkapan lampu PJU tenaga surya jauh lebih mahal.
Ia memperkirakan nilai kerugiannya bisa mencapai Rp200-an juta lebih.
Terlebih lagi, barang yang dicuri tidak hanya lampu tenaga surya, termasuk panel surya serta baterai penyimpan energi listriknya juga ikut dicuri.
Kasus pencurian lampu PJU tersebut, diketahui ketika pengelolaan lampu PJU masih ditangani Dinas Bina Marga Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral Kudus.
Karena rawan pencurian, kata dia, pada tahun anggaran berikutnya akan diganti dengan lampu PJU bertenaga listrik yang dinilai lebih aman dari kasus pencurian.
"Agar bisa direalisasikan, maka kami akan berkoordinasi dengan PT PLN agar daerah setempat disediakan jaringan listrik karena saat ini belum tersedia," ujarnya.
Sementara jumlah lampu PJU di Kabupaten Kudus diperkirakan mencapai 5.000-an lebih titik lampu PJU.
Guna menghemat tagihan listrik lampu PJU, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup berupaya mengganti lampu PJU lama dengan jenis LED yang lebih hemat biaya.
Selain itu, diusulkan program pemasangan kilowatt hour (kwh) meter di seluruh titik lampu PJU.
Nilai tagihan listrik untuk menghidupkan ribuan titik lampu PJU diperkirakan mencapai Rp2,5 miliar per bulan.