Semarang (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kota Semarang menyiapkan dua opsi langkah untuk mengatasi kemacetan lalu lintas parah yang kerap terjadi di Persimpangan Kalibanteng yang pernah viral dengan waktu tunggu lampu merah terlama.
"Ada keluhan masyarakat bahwa di Kalibanteng, utamanya ruas jalan dari arah Jakarta yang antreannya panjang," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dishub Kota Semarang Danang Kurniawan, di Semarang, Senin.
Menindaklanjuti laporan tersebut, sekaligus melakukan kegiatan rutin evaluasi tiap persimpangan, Dishub mengirimkan tim untuk mendata ulang atau menghitung siklus kendaraan.
Diakuinya, waktu tunggu di lampu merah itu memang cukup lama, yakni 150 detik, namun waktu tunggunya tidak akan dikurangi, melainkan akan dicari solusi dengan membuka arus di Persimpangan Hanoman.
"Sudah kami hitung ulang. Jadi, ada beberapa skenario. Di Simpang Hanoman dari arah Perumahan Graha Padma kami berikan lampu hijau ke luar arah kanan. Saat ini kan harus belok kiri memutar sehingga menambah antrean," katanya.
Dengan dibukanya arus ke arah Jakarta atau jalan tol di Simpang Hanoman, kata dia, diharapkan bisa sedikit mengurangi antrean kendaraan yang masuk ke arah pusat Kota Semarang.
Selain itu, kata dia, Dishub Kota Semarang akan melarang kendaraan berat di atas tonase tertentu untuk masuk ke arah pusat kota pada jam-jam sibuk, yakni pukul 06.00-08.00 WIB dan 16.00-18.00 WIB.
"Jam-jam padat, waktu berangkat dan pulang sekolah, pulang kerja, kami batasi kendaraan yang masuk ke arah kota. Rencananya dari perbatasan Kota Semarang kami larang kendaraan yang (bertonase) delapan ton masuk pada jam-jam sibuk," katanya.
Menurut dia, kemacetan di persimpangan dengan waktu tunggu di Simpang Kalibanteng memang sudah sangat parah sehingga harus segera diurai dengan beberapa opsi menyesuaikan perkembangan di lapangan.
"Rencana skenario awal seperti itu dan akan berkembang menyesuaikan kondisi di lapangan. Antreannya sudah mau ke Simpang Hanoman. Makanya, kami mau mengurangi kendaraan antre di situ," katanya.
Selama ini, kata dia, Dishub sudah berupaya melakukan rekayasa penarikan arus kendaraan jika terjadi kemacetan di Simpang Kalibanteng dari hasil pengamatan ATCS (Area Traffic Control System).
"Kami kan bisa pantau ATCS di kantor. Pada jam-jam padat kami bantu penarikan, tetapi saat-saat tertentu sudah enggak mampu lagi karena volumenya (arus kendaraan) terlalu tinggi," pungkas Danang.
Berita Terkait
Keberadaan tol kurangi kepadatan lalu lintas dalam kota Surakarta saat Lebaran2024
Rabu, 17 April 2024 14:22 Wib
Pemkot Surakarta minimalisasi aduan parkir selama periode Lebaran
Selasa, 16 April 2024 16:01 Wib
Dishub Surakarta pantau titik padat dalam kota
Senin, 8 April 2024 5:22 Wib
Dishub Kudus pastikan angkutan milir Lebaran memadai
Kamis, 4 April 2024 15:33 Wib
Dinas Perhubungan Kudus siapkan jalur alternatif sambut Lebaran
Minggu, 31 Maret 2024 17:37 Wib
Dishub Surakarta pastikan Viaduk Gilingan beroperasi sebelum Lebaran
Selasa, 26 Maret 2024 11:32 Wib
Dishub Jateng : 18,23 juta orang masuk Jateng selama Lebaran
Kamis, 21 Maret 2024 23:01 Wib
Dishub Temanggung pasang "mata kucing" antisipasi kecelakaan
Kamis, 21 Maret 2024 17:06 Wib