Bekasi, ANTARA JATENG - Bakal calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar
menghargai keputusan politisi Partai Keadilan Sejahtera Ahmad Heryawan
yang dikabarkan mundur dari dukungan sebagai Ketua Tim Sukses Pemilihan
Gubernur Jawa Barat 2018-2023.
"Kita menghargai sikap Pak Gubernur Ahmad Heryawan (Aher), karena
beliau sudah mempertimbangkan secara matang keputusan itu," katanya di
Bekasi, Selasa.
Deddy mengatakan, dirinya melihat adanya sejumlah potensi negatif
bila sosok Gubernur Jawa Barat itu tetap dipaksakan maju sebagai ketua
Timses bagi dirinya dan Ahmad Syaikhu dalam Pilgub mendatang.
"Sekarang Kang Aher menjabat gubernur sampai Juni 2018, masa seorang
gubernur menjadi ketua timses. Enggak elok dan enggak etis, nanti ketua
timses harus daftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Masa gubernur jadi
ketua tim ses pemilihan gubernur, kalau pemilihan presiden bolehlah,"
katanya.
Menurut dia, potensi negatif dari kepemimpinan Aher sebagai timses
adalah kemungkinan pemanfaatan fasilitas negara dalam proses pemenangan
kandidat.
"Nanti digunakan fasilitas negara saat jadi ketua timses. Kita harus menghindari hal itu," katanya.
Namun demikian, Deddy meyakini bahwa Aher merupakan kader PKS yang
loyal untuk membantu pemenangan partai pendukung dalam Pilkada serentak
2018.
"Tapi sebagai kader loyal pasti membantu. Tapi kalau ditetapkan ketua timses tidak boleh," katanya.
Deddy memastikan tidak ada persoalan pribadinya dengan Aher dalam proses pencalonan sebagai peserta Pilgub.
"Saya tidak ada masalah dengan Pak Aher. Tidak ada perpecahan di kami," katanya.