Pertamina "Gerebek" PKL Simpanglima Sambut Hari Pelanggan
Semarang, ANTARA JATENG- PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta "menggerebek" para pedagang kaki lima (PKL) kuliner yang ada di kawasan Simpanglima Semarang, Senin malam.
Dipimpin langsung General Manager Pertamina MOR IV Jateng-DIY Ibnu Chouldum, tim menyisir satu per satu PKL kuliner di pusat Kota Semarang itu yang menggunakan elpiji Bright Gas atau nonsubsidi untuk diberikan bingkisan.
Dalam "penggerebekan" itu, diketahui tak kurang empat PKL yang kedapatan menggunakan elpiji nonsubsidi sehingga langsung dihadiahi satu tabung baru Bright Gas dan "merchandise" dari Pertamina MOR IV Jateng-DIY.
"Kami mengapresiasi pelanggan, khususnya PKL yang menggunakan elpiji nonsubsidi. Kami berikan apresiasi khusus menyambut Hari Pelanggan Nasional," kata Ibnu, saat menyerahkan "merchandise" kepada PKL kuliner Simpanglima.
Ia menyebutkan setidaknya sudah ada empat PKL Simpanglima yang diketahui menggunakan elpiji Bright Gas sehingga ke depannya diharapkan semakin banyak PKL di kawasan itu yang tidak lagi menggunakan elpiji bersubsidi.
Mengenai pasokan untuk elpiji Bright Gas, ia mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir karena jumlahnya sangat mencukupi yang diambilkan dari dua depo Pertamina, salah satunya berada di Cilacap, Jawa Tengah.
"Kami berharap terjadi pengurangan penggunaan elpiji bersubsidi, sebaliknya penggunaan elpiji nonsubsidi meningkat. Peningkatannya sekarang sudah 5-7 persen, namun kami targetkan bisa naik jadi 10 persen," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, berbagai upaya dilakukan Pertamina untuk mendorong masyarakat, termasuk kalangan PKL dan usaha kecil menengah (UKM) memilih menggunakan elpiji nonsubsidi sehingga subsidi bisa berkurang.
"Salah satunya, lewat kegiatan-kegiatan semacam ini, sekaligus mengampanyekan. Bagi yang sudah memakai elpiji nonsubsidi diberikan `reward` kan konsumen senang. Banyak yang beralih ke elpiji nonsubsidi," katanya.
Sementara itu, Area Manager Communication and Relations Pertamina Jawa Bagian Tengah Andar Titi Lestari mengatakan kegiatan bertajuk "Grebek PKL" itu merupakan bentuk apresiasi pelanggan menyambut Hari Pelanggan Nasional.
Setidaknya, kata dia, ada tiga kegiatan menyambut Hari Pelanggan Nasional, yakni pemberian 1.000 suvenir di 10 SPBU, pemberian "merchandise" kepada pelanggan di sekitar Kantor Pertamina MOR IV Jateng-DIY, Semarang.
"Ketiga, `Grebek PKL` ini di pusat kuliner Simpanglima. Ini merupakan bentuk apresiasi kami kepada PKL yang telah menggunakan elpiji non-PSO dengan pemberian satu tabung baru Bright Gas dan `merchandise`," kata Andar.
Salah satu PKL Simpanglima, Jamsari mengaku selama ini dalam memasak dan berjualan selalu menggunakan elpiji 12 kilogram karena lebih awet dibandingkan menggunakan elpiji 3 kg yang merupakan elpiji bersubsidi.
"Dari dulu, sudah pakai (elpiji, red.) yang 12 kg. Dibanding yang 3 kg, lebih awet yang 12 kg karena lama habisnya. Ternyata, diapresiasi dan dapat hadiah, terima kasih," kata pria yang sudah puluhan tahun berjualan itu.
Dipimpin langsung General Manager Pertamina MOR IV Jateng-DIY Ibnu Chouldum, tim menyisir satu per satu PKL kuliner di pusat Kota Semarang itu yang menggunakan elpiji Bright Gas atau nonsubsidi untuk diberikan bingkisan.
Dalam "penggerebekan" itu, diketahui tak kurang empat PKL yang kedapatan menggunakan elpiji nonsubsidi sehingga langsung dihadiahi satu tabung baru Bright Gas dan "merchandise" dari Pertamina MOR IV Jateng-DIY.
"Kami mengapresiasi pelanggan, khususnya PKL yang menggunakan elpiji nonsubsidi. Kami berikan apresiasi khusus menyambut Hari Pelanggan Nasional," kata Ibnu, saat menyerahkan "merchandise" kepada PKL kuliner Simpanglima.
Ia menyebutkan setidaknya sudah ada empat PKL Simpanglima yang diketahui menggunakan elpiji Bright Gas sehingga ke depannya diharapkan semakin banyak PKL di kawasan itu yang tidak lagi menggunakan elpiji bersubsidi.
Mengenai pasokan untuk elpiji Bright Gas, ia mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir karena jumlahnya sangat mencukupi yang diambilkan dari dua depo Pertamina, salah satunya berada di Cilacap, Jawa Tengah.
"Kami berharap terjadi pengurangan penggunaan elpiji bersubsidi, sebaliknya penggunaan elpiji nonsubsidi meningkat. Peningkatannya sekarang sudah 5-7 persen, namun kami targetkan bisa naik jadi 10 persen," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, berbagai upaya dilakukan Pertamina untuk mendorong masyarakat, termasuk kalangan PKL dan usaha kecil menengah (UKM) memilih menggunakan elpiji nonsubsidi sehingga subsidi bisa berkurang.
"Salah satunya, lewat kegiatan-kegiatan semacam ini, sekaligus mengampanyekan. Bagi yang sudah memakai elpiji nonsubsidi diberikan `reward` kan konsumen senang. Banyak yang beralih ke elpiji nonsubsidi," katanya.
Sementara itu, Area Manager Communication and Relations Pertamina Jawa Bagian Tengah Andar Titi Lestari mengatakan kegiatan bertajuk "Grebek PKL" itu merupakan bentuk apresiasi pelanggan menyambut Hari Pelanggan Nasional.
Setidaknya, kata dia, ada tiga kegiatan menyambut Hari Pelanggan Nasional, yakni pemberian 1.000 suvenir di 10 SPBU, pemberian "merchandise" kepada pelanggan di sekitar Kantor Pertamina MOR IV Jateng-DIY, Semarang.
"Ketiga, `Grebek PKL` ini di pusat kuliner Simpanglima. Ini merupakan bentuk apresiasi kami kepada PKL yang telah menggunakan elpiji non-PSO dengan pemberian satu tabung baru Bright Gas dan `merchandise`," kata Andar.
Salah satu PKL Simpanglima, Jamsari mengaku selama ini dalam memasak dan berjualan selalu menggunakan elpiji 12 kilogram karena lebih awet dibandingkan menggunakan elpiji 3 kg yang merupakan elpiji bersubsidi.
"Dari dulu, sudah pakai (elpiji, red.) yang 12 kg. Dibanding yang 3 kg, lebih awet yang 12 kg karena lama habisnya. Ternyata, diapresiasi dan dapat hadiah, terima kasih," kata pria yang sudah puluhan tahun berjualan itu.