Pertiwi Kilang Cilacap ingatkan pentingnya keluarga visioner dukung produktivitas perusahaan
Sering disalahpahami, kemajuan teknologi disebut memudahkan segala hal
Cilacap (ANTARA) - Guna meningkatkan kinerja perusahaan sekaligus bukti kepedulian perusahaan pada kehidupan keluarga para pekerja, Pertiwi Kilang Pertamina Cilacap menggelar Talkshow Pertiwi Parenting Collaborative (Parentive) bertema "Menjadi Pemimpin dalam Membangun Keluarga Visioner di era Society 5.0".
Kegiatan yang digelar di Gedung Patra Graha, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (29/10), diikuti pekerja dan keluarga.
Dalam sambutannya, Pjs. General Manager (GM) Kilang Cilacap Aqwamus Soif mengapresiasi kegiatan yang disebutnya berkaitan erat dengan produktivitas perusahaan.
"Kehidupan keluarga nyatanya memengaruhi kelangsungan bisnis perusahaan. Dari penelitian, jika ada sesuatu yang terjadi di rumah biasanya akan berdampak sampai ke tempat kerja," ujarnya.
Dengan demikian, kata dia, kegiatan ini sangat penting dan strategis dalam kontribusi membangun keberlangsungan bisnis perusahaan.
"Maka mari kita awali dengan menjaga keharmonisan keluarga, karena hal itu akan memberikan pengaruh positif terhadap operasional perusahaan," imbuhnya.
Chairman Pertiwi RU IV Cilacap Diana Suciati mengatakan kegiatan tersebut bertujuan memberikan wawasan dan solusi praktis bagi peserta dalam berperan sebagai individu, pasangan, maupun orang tua di Era Society 5.0.
"Peserta diharapkan mendapatkan pemahaman tentang isu penyelarasan peran individu, pasangan, dan orang tua menghadapi tantangan kehidupan berumah tangga, khususnya di lingkungan kerja yang dinamis di RU IV," ungkapnya.
Selain itu, kata dia, peserta juga mampu mengidentifikasi langkah strategis untuk menjalankan pola asuh dan saling bersinergi dengan pasangannya untuk menciptakan generasi yang siap menghadapi era society 5.0 maupun tantangan ke depan.
Baca juga: Cegah abrasi sungai di Jeruklegi, Kilang Pertamina Cilacap salurkan 1.000 mangrove
"Yang terpenting bukan pada strategi dan tips solusi praktisnya, namun seberapa konsisten dan komitmen setiap pasangan menerapkan dalam keseharian pengasuhan. Pada akhirnya keselarasan, kekompakan, dan keharmonisan keluarga menjadi kunci produktivitas pekerja," kata Diana yang juga Manajer Human Capital (HC) RU IV Cilacap.
Sementara itu, psikolog yang bertindak sebagai narasumber, Adriano Rusfi membuka paparannya dengan keprihatinan terhadap pesatnya perkembangan teknologi saat ini.
"Sering disalahpahami, kemajuan teknologi disebut memudahkan segala hal. Tapi yang terjadi hal ini malah bisa merusak pola asuh anak oleh orang tua yang akan berakibat fatal," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan beberapa problema yang kerap dialami keluarga antara lain konflik internal, stres, depresi, gangguan tumbuh kembang, produktivitas, perilaku, serta keterlambatan pendewasaan anak.
"Banyak problema dari sistem parenting saat ini sehingga melahirkan generasi stroberi yang lembek dan tidak tangguh," imbuhnya.
Adriano juga menjabarkan solusi praktis mewujudkan keluarga visioner, yakni kehadiran orang tua terutama ayah sebagai kepala keluarga.
"Keluarga menjadi sangat penting kehadirannya, lalu meninggalkan separuh hati di rumah ketika ditinggal ke tempat kerja, menjalin komunikasi dengan mengoptimalkan media, serta jangan lupa berdoa," katanya.
Psikolog kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat, itu menambahkan keluarga bisa mengadopsi manajemen perusahaan.
"Manajemen perusahaan pada awalnya mengambil dari manajemen keluarga. Sehingga manajemen perusahaan sangat mungkin kita terapkan kembali di rumah, menjadikan ayah sebagai direktur, ibu sebagai manajer, dan anak-anak sebagai pelaksana," imbuhnya.
Rangkaian Parentive ditutup dengan penandatanganan Piagam Komitmen oleh perwakilan peserta tentang membangun kembali keluarga visioner yang memiliki arah, peta jalan, dan tujuan yang jelas.
Baca juga: Istri pekerja Kilang Pertamina Cilacap bagikan etalase-alat tulis untuk santri TPQ
Baca juga: Kilang Pertamina Cilacap kenalkan profil binis dan operasional kepada siswa SMAN 1 Cilacap
Baca juga: Kilang Pertamina Cilacap raih penghargaan Dharma Karya ESDM 2024
Kegiatan yang digelar di Gedung Patra Graha, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (29/10), diikuti pekerja dan keluarga.
Dalam sambutannya, Pjs. General Manager (GM) Kilang Cilacap Aqwamus Soif mengapresiasi kegiatan yang disebutnya berkaitan erat dengan produktivitas perusahaan.
"Kehidupan keluarga nyatanya memengaruhi kelangsungan bisnis perusahaan. Dari penelitian, jika ada sesuatu yang terjadi di rumah biasanya akan berdampak sampai ke tempat kerja," ujarnya.
Dengan demikian, kata dia, kegiatan ini sangat penting dan strategis dalam kontribusi membangun keberlangsungan bisnis perusahaan.
"Maka mari kita awali dengan menjaga keharmonisan keluarga, karena hal itu akan memberikan pengaruh positif terhadap operasional perusahaan," imbuhnya.
Chairman Pertiwi RU IV Cilacap Diana Suciati mengatakan kegiatan tersebut bertujuan memberikan wawasan dan solusi praktis bagi peserta dalam berperan sebagai individu, pasangan, maupun orang tua di Era Society 5.0.
"Peserta diharapkan mendapatkan pemahaman tentang isu penyelarasan peran individu, pasangan, dan orang tua menghadapi tantangan kehidupan berumah tangga, khususnya di lingkungan kerja yang dinamis di RU IV," ungkapnya.
Selain itu, kata dia, peserta juga mampu mengidentifikasi langkah strategis untuk menjalankan pola asuh dan saling bersinergi dengan pasangannya untuk menciptakan generasi yang siap menghadapi era society 5.0 maupun tantangan ke depan.
Baca juga: Cegah abrasi sungai di Jeruklegi, Kilang Pertamina Cilacap salurkan 1.000 mangrove
"Yang terpenting bukan pada strategi dan tips solusi praktisnya, namun seberapa konsisten dan komitmen setiap pasangan menerapkan dalam keseharian pengasuhan. Pada akhirnya keselarasan, kekompakan, dan keharmonisan keluarga menjadi kunci produktivitas pekerja," kata Diana yang juga Manajer Human Capital (HC) RU IV Cilacap.
Sementara itu, psikolog yang bertindak sebagai narasumber, Adriano Rusfi membuka paparannya dengan keprihatinan terhadap pesatnya perkembangan teknologi saat ini.
"Sering disalahpahami, kemajuan teknologi disebut memudahkan segala hal. Tapi yang terjadi hal ini malah bisa merusak pola asuh anak oleh orang tua yang akan berakibat fatal," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan beberapa problema yang kerap dialami keluarga antara lain konflik internal, stres, depresi, gangguan tumbuh kembang, produktivitas, perilaku, serta keterlambatan pendewasaan anak.
"Banyak problema dari sistem parenting saat ini sehingga melahirkan generasi stroberi yang lembek dan tidak tangguh," imbuhnya.
Adriano juga menjabarkan solusi praktis mewujudkan keluarga visioner, yakni kehadiran orang tua terutama ayah sebagai kepala keluarga.
"Keluarga menjadi sangat penting kehadirannya, lalu meninggalkan separuh hati di rumah ketika ditinggal ke tempat kerja, menjalin komunikasi dengan mengoptimalkan media, serta jangan lupa berdoa," katanya.
Psikolog kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat, itu menambahkan keluarga bisa mengadopsi manajemen perusahaan.
"Manajemen perusahaan pada awalnya mengambil dari manajemen keluarga. Sehingga manajemen perusahaan sangat mungkin kita terapkan kembali di rumah, menjadikan ayah sebagai direktur, ibu sebagai manajer, dan anak-anak sebagai pelaksana," imbuhnya.
Rangkaian Parentive ditutup dengan penandatanganan Piagam Komitmen oleh perwakilan peserta tentang membangun kembali keluarga visioner yang memiliki arah, peta jalan, dan tujuan yang jelas.
Baca juga: Istri pekerja Kilang Pertamina Cilacap bagikan etalase-alat tulis untuk santri TPQ
Baca juga: Kilang Pertamina Cilacap kenalkan profil binis dan operasional kepada siswa SMAN 1 Cilacap
Baca juga: Kilang Pertamina Cilacap raih penghargaan Dharma Karya ESDM 2024