Semarang, ANTARA JATENG - Ekonom dari Universitas Diponegoro Semarang Nugroho SBM menyatakan pemerintah perlu mewaspadai tingkat Gini Ratio yang mencerminkan kesenjangan konsumsi/pendapatan penduduk di Jawa Tengah.
"Untuk tingkat ketimpangan pengeluaran yang diukur oleh Gini Ratio di Jawa Tengah pada bulan Maret 2017 memang mengalami penurunan, tetapi tidak signifikan," katanya di Semarang, Selasa.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah, tingkat ketimpangan pengeluaran di Jawa Tengah pada bulan Maret 2017 tercatat sebesar 0,365.
Jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, gini ratio tersebut turun sebesar 0,001 poin dari 0,366.
"Jika dilihat dari angka saat ini, yaitu 0,365 yang berarti hampir menyentuh angka 0,4, seharusnya mulai diwaspadai oleh pemerintah," katanya.
Menurut dia, jangan sampai fluktuasi tingkat ketimpangan tersebut hanya bergantung dari pola musiman, salah satunya musim panen.
"Dalam hal ini, pemerintah harus memikirkan program yang bersifat jangka pendek, salah satunya adalah melakukan transfer dana ke masyarakat miskin," katanya.
Ia mengatakan transfer dana ke masyarakat miskin atau disebut juga dengan bantuan langsung tunai ini bisa diberikan hingga program jangka panjang mulai berdampak.
"Kalau jangka panjangnya kan pembangunan infrastruktur. Dengan adanya pembangunan infrastruktur maka tingkat ketimpangan pengeluaran masyarakat dapat lebih ditekan, tetapi ini sifatnya jangka panjang jadi tidak langsung terlihat," katanya.
Mengenai program jangka pendek, Nugroho mengatakan pemerintah dapat melibatkan BPS agar melakukan verifikasi data untuk memastikan bantuan tersebut tepat sasaran, .
"Data dari bawah tetap berasal dari masing-masing RT, tetapi verifikasi harus dilakukan oleh petugas BPS untuk memastikan bantuan tersebut nantinya tepat sasaran," katanya.
Sementara itu, selain melakukan program jangka pendek, dikatakannya, pemerintah harus mewaspadai tingkat inflasi daerah.
"Mengenai faktor ini, pemerintah harus lebih memaksimalkan peran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Pengendalian inflasi ini bukan hanya tugas pusat tetapi juga daerah," katanya.
Menurut dia, dengan langkah-langkah tersebut secara bertahap tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk di Jawa Tengah akan mengalami penurunan secara bertahap.
"Kalau idealnya moderat di level 0,2. Sedangkan kalau sudah di atas 0,5 artinya sudah sangat tinggi," katanya.
Berita Terkait
BPBD Banyumas bantu 1.459 warga yang mengalami krisis air bersih
Selasa, 16 Juli 2024 16:08 Wib
Departemen Komunikasi Undip literasi media digital pada guru
Minggu, 31 Desember 2023 19:22 Wib
Zunifan Arif Nugroho pimpin Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah UMP
Rabu, 15 November 2023 16:13 Wib
Usia personel polisi pengamanan Pemilu 2024 maksimal 50 tahun
Jumat, 29 September 2023 8:12 Wib
Garin Nugroho terima Festival Lima Gunung Award XXII
Minggu, 27 Agustus 2023 20:38 Wib
Kandang pembiakan domba di Boyolali
Rabu, 23 Agustus 2023 18:29 Wib
Polres Jepara pasok air bersih untuk warga terdampak kekeringan
Selasa, 20 Juni 2023 7:29 Wib
Pasutri di Jepara jadi tersangka kasus pencabulan anak
Selasa, 13 Juni 2023 20:18 Wib