Pandan, ANTARA JATENG - Presiden Joko Widodo menyatakan kekagumannya
kepada budaya dan adat-istiadat masyarakat Tapanuli Selatan yang beragam
tapi harmonis.
Hal tersebut diungkapkan Jokowi dalam sambutannya saat menghadiri
puncak acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Jamiyah Batak Muslim
Indonesia (JBMI), di Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru,
Kabupaten Mandailing Natal, Sumut, Sabtu.
Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey
Machmudin, dalam keterangan tertulisnya, mengungkapkan Kepala Negara
meyakini bahwa nilai-nilai luhur budaya Batak sejalan dengan ajaran
Islam yang rahmatan lil alamin.
"Saya yakin budaya Batak tidak menyukai ajaran kebencian, tidak
menyukai caci-maki, umpatan, dan fitnah seperti yang ramai di media
sosial. Budaya Batak pasti juga tidak sejalan dengan radikalisme dan
terorisme," ungkapnya.
Apalagi, tambah Presiden, dalam era kompetisi global sekarang ini,
peran JBMI dinilai sangat penting sebagai sumber optimisme masyarakat
dan penguatan persatuan serta kesatuan bangsa Indonesia. Kekuatan
tersebut diperlukan guna menghapuskan kesenjangan ekonomi dan sosial
yang ada di masyarakat.
"Dengan bersatu maka kita dapat terus bekerja menjalankan pemerataan
ekonomi yang akan menghadirkan sejahtera bagi seluruh rakyat
Indonesia," kata Presiden.
Peran serta JBMI juga diperlukan dalam mewujudkan perdamaian di
Tanah Air, melalui dialog dan sikap saling menghargai perbedaan.
"Saya berharap agar Jamiyah Batak Muslim Indonesia dapat terus
berperan dalam meningkatkan dialog keagamaan, meningkatkan kemajemukan
terhadap perbedaan," ujar kepala negara.
Presiden kembali mengingatkan bahwa Indonesia memiliki keragaman
budaya dan adat istiadat, dimana setiap daerah juga memiliki ciri khas
tersendiri.
"Besar negara kita Indonesia ini, bermacam-macam, agama juga sama,
inilah kebhinekaan dan kemajemukan kita yang harus kita jaga, kita rawat
bersama-sama agar menjadi sebuah kekuatan, menjadi sebuah potensi
besar," kata Presiden.
Meski berada dalam kemajemukan, kerukunan dan keharmonisan antarmasyarakatnya tetap terjaga dengan baik.
Di Pondok pesantren yang sudah berusia lebih dari satu abad itu,
Presiden Joko Widodo juga tak lupa mengadakan kuis berhadiah sepeda
untuk para santri.
"Kalau urusan ngaji saya percaya di pondok pesantren ini
pintar-pintar, tapi saya mau mengetes para santri yang hapal Pancasila,"
ucap Presiden disambut acungan tangan para santri yang antusias untuk
menjawab.
Tinjau Pembangunan Asrama Haji
Setelah menghadiri Silatnas JBMI, Presiden mengunjungi lokasi pembangunan Asrama Pondok Pesantren Musthafawiyah.
"Pada hari ini saya memerintahkan kepada Menteri PU dan Perumahan
Rakyat untuk membangunkan satu asrama putri dan dua asrama putra," ucap
Presiden.
Kedua asrama diperkirakan selesai dalam jangka waktu enam bulan ke depan.
"Nanti kalau sudah selesai, saya kalau ada waktu bisa hadir di sini," kata Presiden.
Berita Terkait
Ketum PPM Berto: Penentuan Susunan Kabinet Hak Prerogatif Presiden
Minggu, 19 Mei 2024 11:48 Wib
Presiden Jokowi tegaskan tidak ada pengajuan percepatan Pilkada
Rabu, 8 Mei 2024 11:32 Wib
Gibran akui program makan siang gratis perlu perhatian khusus
Rabu, 8 Mei 2024 5:53 Wib
"Booth" PLN dikunjungi Presiden, Dirut paparkan kesiapan ekosistem EV
Sabtu, 4 Mei 2024 11:39 Wib
Gibran pastikan peta jalan pemerintahannya berbeda dengan Jokowi
Jumat, 3 Mei 2024 0:10 Wib
Kabinet koalisi besar untungkan Presiden periode 2024-2029?
Kamis, 2 Mei 2024 9:30 Wib
Gibran kembali berkantor setelah penetapan wakil presiden terpilih
Kamis, 25 April 2024 16:26 Wib
Dini sebut menteri tak perlu izin presiden untuk penuhi panggilan MK
Selasa, 2 April 2024 9:49 Wib