Surabaya Antara Jateng - Mahasiswa Teknik Komputer Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur, Asa Yunita membuat tong sampah pintar yang bisa membuka dan menutup secara otomatis layaknya robot.
"Ide awalnya memang meniru cara kerja robot. Selain suka, sistem otomatis juga akan lebih menarik bagi anak-anak," kata Asa saat ditemui di kampus UM Surabaya Jl Sutorejo, Kamis
Asa menjelaskan cara kerja tong sampah pintar ini memanfaatkan sensor pir yang mampu mendeteksi suhu tubuh manusia. Untuk memfungsikannya, tangan diletakkan diatas tutup sampah dan otomatis akan terbuka.
"Selang 10 detik, tong sampah ini akan menutup sendiri. Jarak tangan dengan sensor, maksimal hanya satu meter. Sebenarnya bisa lebih dari itu. Tapi harus menggunakan sensor yang harganya lebih mahal lagi," lanjutnya.
Asa mengaku, dengan inovasinya ini mampu memancing ketertarikan anak untuk rajin membuang sampah pada tempatnya. Sebab, membuang sampah akan terasa seperti bermain.
"Di rumah, sampah sekecil apapun pasti tidak akan luput dari adik saya untuk dibuang ke tempat sampah," tutur dia.
Selain fungsinya yang unik, Asa juga mendesain tong sampah lebih menarik dengan tambahan gambar doraemon dan kerlap-kerlip lampu spiral.
Sistem operasi tong sampah ini, lanjut dia, menggunakan metode arduino uno yang memanfaatkan beberapa komponen. Di antaranya motor servo, potensio, resistor, transistor dan LCD.
"Kebutuhan biayanya kira-kira mencapai Rp500 ribu. Tapi dengan komponen yang sempat gagal pakai, totalnya bisa sampai Rp1 juta," kata dia.
Dia mengaku, mengalami sejumlah kesulitan dalam proses pembuatan. Di antaranya ialah mengatur sistem arduino sebagai otaknya. Selain itu, menata rancangan yang umumnya menggunakan komponen mikro cukup menyulitkan dalam penyambungan.
"Sempat beberapa kali gagal. Tapi bersyukur akhirnya bisa berhasil optimal," tutur dia.
Selain tong sampah pintar, Giv 2016 ini juga diisi dengan karya dari inovator-inovator di bidang lain. Di antaranya ialah karya Dany Triatmo mahasiswa S1 Keperawatan yang menciptakan inovasi berupa cara menurunkan nyeri reumatoid atritis dengan langgam jawa dan massage jahe. Rasa reumatoid atritis umumnya diderita lansia hingga menyebabkan sulit beraktifitas.
Sementara di bidang biologi, karya menarik juga tercipta dari tangan Nur Azizah. Inovasinya berupa brownies panggang dengan tepung bengkuang yang bagus untuk penderita Diabetes Melitus (DM).
Berita Terkait
Mahasiswa UNS inisiasi produk pembersih air keruh
Senin, 11 November 2024 8:48 Wib
UMP targetkan terima 6.000 mahasiswa baru program reguler pada tahun 2025
Minggu, 3 November 2024 14:03 Wib
Mahasiswa ISI Solo unjuk karya di pameran bunga internasional
Jumat, 1 November 2024 19:30 Wib
Telkomsel ajak mahasiswa UIN Walisongo jaga Bumi
Selasa, 29 Oktober 2024 18:27 Wib
Tim PKM-RE Unsoed raih perunggu di Pimnas 2024
Kamis, 24 Oktober 2024 7:01 Wib
PLN ajak pelajar dan mahasiswa kembangkan inovasi berbasis listrik
Rabu, 23 Oktober 2024 9:03 Wib
Rektor: Masa tunggu kerja lulusan UMK sekitar enam bulan
Selasa, 22 Oktober 2024 19:54 Wib
Ribuan santri Mahad UIN Walisongo ikuti upacara Hari Santri Nasional 2024
Selasa, 22 Oktober 2024 10:53 Wib