Istambul, Turki, Antara Jateng - Pemerintah Turki mengajukan permohonan resmi kepada Amerika Serikat untuk menangkap ulama Turki, yang tinggal di AS, Fethullah Gulen dengan tuduhan mendalangi kudeta militer gagal pada 15 Juli, kata lembaga penyiaran Turki NTV seperti dikutip Reuters, Selasa.
Turki menuding beberapa anggota gerakan keagamaan Gulen melakukan pemberontakan gagal dua bulan lalu saat tentara pembangkang menyita sejumlah tank dan pesawat tempur, membombardir parlemen, dan menguasai jembatan dalam upaya mengambil alih kekuasaan.
Presiden Turki Tayyip Erdogan membicarakan soal itu dengan Presiden AS Barack Obama di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Negara Kelompok 20 di China awal bulan ini.
Pejabat tinggi pemerintahan AS menyatakan bahwa saat itu, Obama memberikan penjelasan kepada Erdogan bahwa keputusan itu bisa menjadi keputusan hukum, bukan politis.
NTV melaporkan bahwa Kementerian Kehakiman Turki memerintahkan penangkapan Gulen karena dia memerintah dan memimpin upaya pemberontakan.
Gulen, yang tinggal di pengasingannya di negara bagian Pennsylvania, AS, sejak 1999 menampik tuduhan terlibat dalam upaya kudeta itu.
Erdogan menyatakan Washington tidak punya alasan untuk melindungi Gulen, mantan sekutu Erdogan yang menurut sejumlah pejabat Turki membangun jaringan pengikut selama beberapa dasawarsa di tubuh pasukan angkatan darat dan kantor pelayanan umum untuk mengambilalih Turki.
Setiap upaya penangkapan Gulen bisa menjadi langkah pertama menuju ekstradisi, namun para pengacara mengatakan bahwa proses itu membutuhkan waktu bertahun-tahun.
Bahkan, ketika disetujui hakim, permintaan ekstradisi masih harus diajukan kepada Kementerian Luar Negeri AS, yang bisa mempertimbangkan unsur di luar hukum, seperti, alasan kemanusiaan.
Berita Terkait
Pemerintah Jepang dituntut warganya terkait efek samping vaksin COVID
Kamis, 18 April 2024 8:50 Wib
ASN Pemkot Semarang bolos kerja, TPP dipotong 15 persen
Selasa, 16 April 2024 21:47 Wib
Pemkot Semarang ingatkan ASN masuk kerja sesuai jadwal usai Lebaran
Senin, 15 April 2024 5:21 Wib
Pemerintah tetapkan 1 Syawal 1445 H jatuh pada 10 April 2024
Selasa, 9 April 2024 22:03 Wib
Anggota DPR ingatkan perusahaan bayar THR sesuai imbauan pemerintah
Rabu, 3 April 2024 14:48 Wib
Gandeng KPK, Pemkot Semarang cegah korupsi
Jumat, 29 Maret 2024 7:58 Wib
Wali Kota Semarang lantik 591 PPPK
Kamis, 28 Maret 2024 8:51 Wib
Saksi sebut pembobolan bank pemerintah di Semarang jadi kerugian perusahaan
Selasa, 26 Maret 2024 8:46 Wib