Jakarta, Antara Jateng - Menurut perusahaan teknologi informasi SimilarWeb, Tokopedia kini menjadi situs asal Indonesia yang paling populer bagi netizen Indonesia, mengalahkan Twitter dan Wikipedia.
"Perjalanan kami selama 7 tahun terakhir telah mengantarkan Tokopedia menjadi situs lokal paling favorit di Indonesia," kata CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, dalam perayaan HUT ke-7 Tokopedia, di Jakarta, Rabu.
"Tokopedia adalah satu-satunya situs di Indonesia dalam daftar 10 besar situs yang paling sering dikunjungi masyarakat Indonesia," sambung dia.
Sementara itu, data dari perusahaan intelijen bisnis dan perusahaan analis App Annie di semester pertama juga menunjukkan bahwa aplikasi Tokopedia adalah aplikasi yang paling sering digunakan penggemar jual beli online se-Indonesia.
"Ini bisa kami manfaatkan sebagai kesempatan dan kepercayaan, sebagai modal lebih, sehingga berjualan di Tokopedia lebih cepat menjangkau seluruh pasar Indonesia, dan lebih cepat pula lahirnya brand-brand lokal," ujar William.
Saat ditanya apa yang membedakan Tokopedia dengan situs jual beli onlline lainnya, William mengatakan bahwa Tokopedia pada inovasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan atau pengguna.
"Misalnya dari sisi pembayaran, tahun ini kami melakukan inovasi, sepanjang tahun kami bekerja sama dengan gerai-gerai retail karena kami menyadari hanya 3 persen dari masyarakat Indonesia yang menggunakan kartu kredit," kata dia.
"Jadi, fokus kami kalau pun misalnya kami mendapatkan 10 juta pengguna hari ini, kami harus berusaha memastikan apa yang mereka butuhkan, apa yang membuat mereka balik kembali keesokan harinya," tambah dia.
William juga mengumumkan perubahan yang sangat signifikan terkait kunjungan dan kontribusi transaksi dari perangkat bergerak atau mobile.
Dua tahun lalu, kunjungan dari perangkat bergerak mencapai angka 56 persen, namun kontribusi transaksi baru di kisaran 29 persen. Berbeda jauh dengan saat ini.
Pada akhir semester pertama 2016, 79,55 persen kunjungan sudah berasal dari perangkat bergerak, dan menariknya lagi, kontribusi transaksi mobile sudah mencapai angka 73,58 persen.