Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menggiatkan edukasi kepada masyarakat mengenai risiko mengkonsumsi minuman dalam kemasan dan cepat saji secara berlebihan yang dapat menimbulkan sejumlah penyakit.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa mengkonsumsi minuman yang mengandung gula berlebihan khususnya pada minuman kemasan dapat meningkatkan risiko munculnya berbagai penyakit seperti gagal ginjal, diabetes dan obesitas.
"Oleh karena itu, konsumsi minuman kemasan bagi anak harus diawasi oleh orang tua. Kami menekankan pentingnya memperhatikan jajanan yang dikonsumsi anak dalam kondisi aman dan sehat," katanya.
Menurut dia, makanan yang aman berarti harus bebas dari cairan zat kimia serta mikrobiologi yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan.
Sebagian masyarakat, kata dia, masih banyak menjumpai makanan yang menarik untuk anak-anak sehingga orang tua perlu menyeleksi apakah makanan itu sehat dan bisa dikonsumsi atau tidak.
Slamet Budiyanto mengatakan pihaknya terus menggencarkan edukasi secara masif seperti ke sekolah atau lingkungan sebagai upaya memberikan arahan risiko terhadap makanan dalam kemasan maupun minuman cepat saji.
Pemkot, kata dia, telah menyelenggarakan program puskesmas yakni melakukan kunjungan kegiatan usaha kesehatan sekolah (UKS) ke sekolah.
"Kami berharap melalui program itu, di situ diadakan pemeriksaan makanan yang beredar di sekolah-sekolah baik di kantin maupun halaman sekolah. Meski belum ditemukan kasus tersebut, mari bersama melakukan pencegahan dengan memperhatikan gizi pada anak," katanya.
Baca juga: Jamu cara dapat pengesahan sebagai minuman khas Demak
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa mengkonsumsi minuman yang mengandung gula berlebihan khususnya pada minuman kemasan dapat meningkatkan risiko munculnya berbagai penyakit seperti gagal ginjal, diabetes dan obesitas.
"Oleh karena itu, konsumsi minuman kemasan bagi anak harus diawasi oleh orang tua. Kami menekankan pentingnya memperhatikan jajanan yang dikonsumsi anak dalam kondisi aman dan sehat," katanya.
Menurut dia, makanan yang aman berarti harus bebas dari cairan zat kimia serta mikrobiologi yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan.
Sebagian masyarakat, kata dia, masih banyak menjumpai makanan yang menarik untuk anak-anak sehingga orang tua perlu menyeleksi apakah makanan itu sehat dan bisa dikonsumsi atau tidak.
Slamet Budiyanto mengatakan pihaknya terus menggencarkan edukasi secara masif seperti ke sekolah atau lingkungan sebagai upaya memberikan arahan risiko terhadap makanan dalam kemasan maupun minuman cepat saji.
Pemkot, kata dia, telah menyelenggarakan program puskesmas yakni melakukan kunjungan kegiatan usaha kesehatan sekolah (UKS) ke sekolah.
"Kami berharap melalui program itu, di situ diadakan pemeriksaan makanan yang beredar di sekolah-sekolah baik di kantin maupun halaman sekolah. Meski belum ditemukan kasus tersebut, mari bersama melakukan pencegahan dengan memperhatikan gizi pada anak," katanya.
Baca juga: Jamu cara dapat pengesahan sebagai minuman khas Demak