Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berencana mengembangkan Program Jogo Tonggo untuk menangani berbagai permasalahan dalam masyarakat, termasuk persoalan stunting.

"Pengembangan ini berkaca dari keberhasilan Program Jogo Tonggo saat pandemi COVID-19, yang melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno di Semarang, Selasa.

Dia mengatakan bahwa cakupan program tersebut dapat diperluas untuk mengatasi masalah stunting hingga meningkatkan indeks pembangunan manusia.

"Bagaimana bicara masalah angka putus sekolah. Ini mungkin kita perlu mengoptimalkan Jogo Tonggo, karena di situ pasti akan lebih tahu informasi, kondisi-kondisi anak-anak yang putus sekolah. Masalahnya apa, kendalanya apa, tetangga pasti lebih tahu," katanya.

Baca juga: FKPT Jateng sebut Jogo Tonggo cegah munculnya paham radikal

Baca juga: Program Jogo Tonggo dikembangkan untuk cegah stunting di Jateng

Ia mengatakan, kolaborasi antara organisasi perangkat daerah dengan instansi pemerintah vertikal dan organisasi sosial dibutuhkan untuk mengembangkan dan mengoptimalkan Program Jogo Tonggo.

Pengoptimalan program tersebut diharapkan dapat mempercepat penanganan masalah dalam masyarakat.

"Dengan Jogo Tonggo ini nanti juga kolaborasi untuk informasi dan sebagainya itu bisa tersampaikan sehingga kami dari pemerintahan bisa mengambil kebijakan-kebijakan apa untuk mengatasi permasalahan di masyarakat," katanya.(LHP)

Baca juga: "Jogo Tonggo", cara Kapolres Surakarta sambut pemudik

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024