Semarang (ANTARA) -
"Yang penting harus disebarkan adalah optimisme, jalan keluar, kisah inspiratif. Kalau pemberitaannya jangan menakut-nakuti, gitu lho. Kalau yang diceritakan yang 'serem-serem' terus ya bikin orang takut," kata dia di Semarang, Rabu.
Orang nomor satu di Jateng itu, mencontohkan cerita optimisme seperti pedagang yang tetap berjualan, kisah orang yang menolong tetangga lewat Program Jogo Tonggo, atau cerita inspirasi orang yang tetap di rumah selama pandemi dan rela berkorban itu demi kebaikan.
"Kalau kemudian yang muncul cerita-cerita sekarang mati sekian, terus kemarin ditemukan kotak mayat yang gak ada isinya dan sebagainya, itukan cerita-cerita yang kemudian orang akan bicara ini kok rumit semua, kan sangat jarang cerita ini lho sekian orang sembuhnya banyak," ujarnya.
Baca juga: Ganjar: Daerah zona merah harus perbanyak Gerakan di Rumah Saja
Baca juga: Ganjar minta semua perusahaan di Jateng terapkan prokes secara ketat
Selain itu, lanjut Ganjar, jarang ditemukan cerita-cerita tentang kesembuhan atau fakta bahwa sebagian besar warga mulai paham dan mengedukasi diri tentang protokol kesehatan.
"Menurut saya, yang rasional, yang proporsional gitu, kurangi yang cerita serem-serem dan mengerikan gitu," katanya saat menanggapi beredarnya poster ajakan untuk warga Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara agar tidak mengunggah berita tentang COVID-19.
Lebih lanjut Ganjar juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan hoaks seperti yang baru-baru ini ramai yakni seorang yang mengaku dokter namun menyampaikan informasi yang kontradiktif dengan fakta.
"Nah yang seperti ini, ayo jaga diri, kita memang lagi tidak enak, kita lagi susah, kita berikan spirit-spirit semangat-semangat, kita semua lagi susah hari ini tapi kita musti memberikan semangat kepada masyarakat. Saya tahu itu sulit tapi kita harus lakukan," ujarnya. (LHP)