"Masyarakat tidak perlu panik, tapi ini 'wake up call' juga untuk mengingatkan kepada yang lain. 'Jogo Tonggo'-nya jalan lagi, peringatan untuk pakai masker jalan lagi," kata dia di Kabupaten Brebes, Selasa.
Ia mengungkapkan hingga saat ini perkembangan kasus COVID-19 varian Omicron terus dipantau, termasuk pengambilan sampel dengan "whole genome sequencing" yang juga terus dilakukan.
Ganjar meminta masyarakat tidak takut menghadapi Omicron, namun berpegang pada pengalaman kenaikan kasus yang cepat di Eropa.
"Makanya dibutuhkan dari masyarakat, pakai masker ya, taat prokes aja insyaallah dari beberapa pengalaman kan lebih bahaya Delta saat itu, jadi kita tidak boleh lengah pada soal itu," katanya.
Baca juga: Ganjar alihkan "Jogo Tonggo" fokus bantu vaksinasi lansia
Sejalan dengan itu, ia juga meminta peningkatan kontrol pada pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) yang saat ini sedang berjalan.
"Vaksin segera dipercepat, 'wabil' (lebih) khusus kepada lansia termasuk mereka yang harus di-'boosting' (dilakukan penguatan), apalagi mereka yang komorbid harus dalam pantauan karena kita amankan dulu mereka yang kelompok rentan sehingga kita harapkan ini bisa mencegah," katanya.
Kasus COVID-19 varian Omicron sedang merebak di Indonesia yang ditandai dengan pertumbuhan kasusnya naik dengan cepat, bahkan di Jawa Tengah tercatat sembilan orang terinfeksi varian ini, yakni di Kota Semarang, Cilacap, Pekalongan, dan Sukoharjo.
Baca juga: Ganjar ungkap percepatan tangani COVID-19 dengan "Jogo Tonggo"