Solo (ANTARA) - Menteri Sosial RI Tri Risma Harini akan segera membangun rumah susun sewa di Kota Solo untuk masyarakat kurang mampu.
"Nanti di belakang sana rencananya akan dibangun rumah susun, satu blok sebanyak 100 unit. Lantai satu agar digunakan untuk penyandang disabilitas," katanya di sela peresmian pusat usaha SKA eRCe Manahan Balai Besar Soeharso Surakarta di Solo, Senin.
Ia mengatakan untuk rencana pembangunan rumah susun sewa tersebut sudah diputuskan pada tahun ini dan rencananya pada tahun depan akan mulai dilelang.
Baca juga: Mensos ungkap ketidaksesuaian penerimaan PKH-BPNT di Pekalongan
"Nanti tarifnya Rp10.000 per bulan, tentu sangat membantu, termasuk kalau mereka mau jualan di sini. Nanti juga akan ada urban farming, ternak ayam petelur dan lele agar penerima manfaat bisa segera dapat bantuan," katanya.
Sementara itu, untuk pembangunan rumah susun tidak hanya akan dilakukan di Kota Solo tetapi juga kota lain, di antaranya Medan, Solo, Palembang, Padang, dan Makassar.
"Tahun depan ada enam blok rumah susun yang dibangun. Ini tujuannya supaya mereka tidak keluar kalau mereka tidak punya pekerjaan, karena kemudian kita akan lakukan treatment untuk bagaimana kita bisa mengakses perekonomian," katanya.
Mensos mengatakan, Kota Solo dipilih mendapat proyek rumah susun karena Kementerian Sosial memiliki lahan di kota itu.
"Aku punyanya lahan di Solo, masalahnya itu. Kami yang besar (lahan) ada di Bekasi, makanya Bekasi tahun ini sudah kami bangun, kemudian di Jakarta kami punya lahan di Bambu Apus, jadi tahun ini kami bangun," katanya.
Terkait rencana pembangunan rumah susun, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming mengatakan akan dimulai awal tahun depan dengan anggaran berasal dari Kementerian Sosial.
"Nanti ada 100 unit, peruntukannya bagi difabel dan campur. Nanti difabel paling bawah (lantai bawah). Nanti saya koordinasi lagi dengan Bu Menteri," katanya.
Baca juga: Kemensos siapkan 490 kursi roda dan tongkat sensor untuk disabilitas
Baca juga: Mensos Risma janjikan pembuatan 490 alat bantu mobilitas disabilitas
"Nanti di belakang sana rencananya akan dibangun rumah susun, satu blok sebanyak 100 unit. Lantai satu agar digunakan untuk penyandang disabilitas," katanya di sela peresmian pusat usaha SKA eRCe Manahan Balai Besar Soeharso Surakarta di Solo, Senin.
Ia mengatakan untuk rencana pembangunan rumah susun sewa tersebut sudah diputuskan pada tahun ini dan rencananya pada tahun depan akan mulai dilelang.
Baca juga: Mensos ungkap ketidaksesuaian penerimaan PKH-BPNT di Pekalongan
"Nanti tarifnya Rp10.000 per bulan, tentu sangat membantu, termasuk kalau mereka mau jualan di sini. Nanti juga akan ada urban farming, ternak ayam petelur dan lele agar penerima manfaat bisa segera dapat bantuan," katanya.
Sementara itu, untuk pembangunan rumah susun tidak hanya akan dilakukan di Kota Solo tetapi juga kota lain, di antaranya Medan, Solo, Palembang, Padang, dan Makassar.
"Tahun depan ada enam blok rumah susun yang dibangun. Ini tujuannya supaya mereka tidak keluar kalau mereka tidak punya pekerjaan, karena kemudian kita akan lakukan treatment untuk bagaimana kita bisa mengakses perekonomian," katanya.
Mensos mengatakan, Kota Solo dipilih mendapat proyek rumah susun karena Kementerian Sosial memiliki lahan di kota itu.
"Aku punyanya lahan di Solo, masalahnya itu. Kami yang besar (lahan) ada di Bekasi, makanya Bekasi tahun ini sudah kami bangun, kemudian di Jakarta kami punya lahan di Bambu Apus, jadi tahun ini kami bangun," katanya.
Terkait rencana pembangunan rumah susun, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming mengatakan akan dimulai awal tahun depan dengan anggaran berasal dari Kementerian Sosial.
"Nanti ada 100 unit, peruntukannya bagi difabel dan campur. Nanti difabel paling bawah (lantai bawah). Nanti saya koordinasi lagi dengan Bu Menteri," katanya.
Baca juga: Kemensos siapkan 490 kursi roda dan tongkat sensor untuk disabilitas
Baca juga: Mensos Risma janjikan pembuatan 490 alat bantu mobilitas disabilitas