Semarang (ANTARA) - Katapedia sebagai lembaga konsultan politik khusus media digital dengan menggunakan software media monitoring untuk memantau pembicaraan di social media, khususnya Facebook, Instagram, Tiktok, Twitter/X, dan Youtube, menginformasikan pilihan netizen terhadap calon pemimpin yang sedang bertanding. Akan ada 37 Gubernur terpilih, 93 Walikota terpilih, dan 425 Bupati terpilih, 27 November 2024.
“Kami percaya, berdasarkan pengalaman selama 12 tahun terakhir, kemenangan di social media adalah refleksi kemenangan di bilik suara. Postulat ini telah banyak terbukti," kata Deddy Rahman, Founder katapedia.id.
Metode penentuan elektabilitas digital yang digunakan adalah dengan mengukur tingkat popularitas digital dan likeabilitas digital dari paslon yang berkompetisi. Popularitas digital diukur dari jumlah pembicaraan netizen di social media. Likeabilitas digital mengukur sentimen (positif - netral - negatif) dari setiap perbincangan netizen tersebut. Periode pemantauannya 30 hari terakhir: 22 Oktober - 22 November 2024.
Katapedia memilih lima provinsi untuk dipantau peta pertarungannya di ranah social media. Disclamair, tidak satu pun klien Katapedia ada di lima pemilihan gubernur tersebut, sehingga terbebas dari konflik internal. Berikut hasilnya.
1. Pemilihan Gubernur Jakarta
Total pembicaraan netizen yang menyebutkan paslon pilgub Jakarta sebanyak 385,8K dari 106K netizen dan yang tertinggi adalah paslon no.1 Ridwan-Suswono sebesar 66,5 persen; disusul paslon no.3 Pramono-Rano 30 persen; dan terakhir paslon no.2 Dharma-Kun 3,4 persen. Itu terkait popularitas digital.
Untuk Likeabilitas digital, yang tertinggi adalah paslon no.3 Pramono-Rano sebesar 15,83 persen, artinya pembicaraan dengan sentiment positif jauh lebih tinggi dari sentiment negatifnya. Disusul paslon no.1 Ridwan-Suswono (-18,09 persen) artinya walau sangat populer, tapi sebahagian besar dibicarakan secara negatif. Terakhir paslon no.2 Dharma-Kun (-28,55 persen), sudah tidak populer, dibicarakan secara negatif pula.
Prediksi yang akan menjadi gubernur terpilih adalah paslon no 1 Ridwan-Siswono, karena walau tinggi pembicaraan negatifnya, namun yang membicarakannya secara positif dan netral tetap lebih banyak dari paslon lainnya.
2. Pemilihan Gubernur Banten
Pemilihan Gubernur Banten cukup ketat pertarungannya di social media. Masih cukup sulit untuk memprediksi pemenangnya dikarenakan selisih angka-angka terkait popularitas dan likeabilitas-nya cukup berdekatan.
Total pembicaraan 30 hari terakhir terkait pilgub Banten sebesar 5,7K dari 2,4K netizen. Perbedaannya tipis. Paslon no.1 Airin-Ade 51% dan paslon no.2 Andra-Dimyati 39 persen. Dari sedikitnya netizen yang terlibat, kemungkinan strategi terbesar dan yang menentukan ada di lapangan, atau perang darat. Harapannya bukan money politics.
Secara likeabilitas digital, kedua paslon memiliki Rasio Sentiment yang negatif semuanya, artinya perang udara yang terjadi adalah dipenuhi dengan pembicaraan negatif yang jauh lebih besar dari pembicaraan bersentiment positif dan netral. Untuk paslon no.1 Airin-Ade (-32,42 persen) dan paslon no.2 Andra-Dimyati (-45,72 persen).
Bila hanya mempertimbangkan data social media, maka perkiraan yang menjadi gubernur terpilih paslon no 1 Airin-Ade. Meski begitu, faktor penentu lainnya masih banyak, terutama terkait dengan strategi perang darat.
3. Pemilihan Gubernur Jawa Barat
Pilgub ini yang teramai setelah Pilgub Jakarta. Total pembicaraan 30 hari terakhir sebesar 157K dari 81,9K netizen. Yang tertinggi adalah paslon no.4 Dedi-Erwan 68,5 persen, disusul paslon no.3 Ahmad-Ilham 24,7 persen, lanjut paslon no.2 Jeje-Ronal 4,0 persen, dan terakhir paslon no.1 Acep-Gita 2,9 persen.
Untuk likeabilitas digital, Rasio Sentiment kedua paslon sangat negaitf, artinya pertarungan di social media sangat panas. Saling serang dengan isu-isu negatif. Nilai yang lebih tinggi adalah paslon no.4 Dedi-Erwan (-73,98 persen), lalu paslon no.3 Ahmad-Ilham (-77,17 persen). Adanya unggul secara popularitas dan likeabilitas, maka prediksi gubernur terpilih paslon no 4 Dedi-Erwan.
4. Pemilihan Gubernur Jawa Tengah
Total pembicaraan di social media untuk Pilgub Jateng dalam 30 hari terakhir sebesar 67,6K dari 35,8K netizen. Tertinggi ada pada paslon no.2 Luthfi-Yasin 78,7 persen, lalu paslon no.1 Andika-Hendi 21,3 persen.
Untuk likeabilitas digital, nilai Rasio Sentiment-nya relatif sama. Sama-sama sangat negatif artinya, konten terbanyak terkait isu negatif terhadap masing-masing paslon. Untuk paslon no. Andika-Hendi (-72,83 persen) dan paslon no.2 Luthfi-Yasin (-76,37 persen).
Nilai likeabilitas digitalnya yang hampir sama, maka popularits digitalnya yang mengambil peran penting, sehingga diperkirakan yang akan terpilih paslon no 2 Lutfhi-Yasin.
5. Pemilihan Gubernur Jawa Timur
Data pembicaraan yang bisa diambil tidak begitu banyak, hanya sekitar 4,7K dari 1,2K. Yang terbanyak adalah paslon no.2 Khofifah-Emil 68,6 persen. Disusul paslon no.1 Luluk-Lukman 16,9 persen. Terakhir paslon no.3 Risma-Gus Hans 14,5 persen.
Data likeabilitas digital paslon no.2 Khofifah-Emil unggul dengan Rasio Sentimen (-2,79 persen). Disusul paslon no.1 Luluk-Lukman (-45,35 persen) dan paslon no.3 Risma-Gus Hans (-53,65 persen).
Dari data yang tersedia, baik dari sesi popularitas dan likeabilitas, diprediksi yang menjadi gubernur terpilih paslon mo 2 Khofifah-Emil.