Purwokerto (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Banyumas, Jawa Tengah, Iwanuddin Iskandar meminta semua pihak berperan aktif dalam mengurangi dampak bencana yang berpotensi terjadi pada musim hujan di daerah itu.
"Beberapa titik yang berkaitan dengan hujan itu kan tentunya dampak risiko yang harus kita hadapi misalnya potensi kebanjiran, potensi longsor, dan potensi-potensi lain yang memang ada di Kabupaten Banyumas ini," katanya di Purwokerto, Banyumas, Selasa.
Ia mengatakan perlakuan Pemerintah Kabupaten Banyumas khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat sudah jelas, yakni melakukan mitigasi terhadap daerah-daerah yang memiliki potensi curah hujan yang sangat tinggi.
Menurut dia, mitigasi tersebut tidak hanya dilakukan terhadap daerah-daerah yang berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi pada musim hujan, tapi juga terhadap daerah rawan kekeringan pada musim kemarau.
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya akan segera mengatasi krisis air bersih terhadap wilayah-wilayah yang sebelumnya kekurangan air saat musim kemarau.
"Yang untuk rencana-rencana atau prediksi-prediksi yang bisa dilakukan, sudah kita mitigasi," katanya.
Ia mengatakan jika kelak dalam kondisi tertentu di suatu tempat yang di luar dugaan semua pihak ternyata ada kondisi yang ditimbulkan karena bencana alam, pihaknya harus melakukan intervensi.
"Saya akan gunakan BTT (Belanja Tidak Terduga) saya, kewenangan saya, sehingga penanganan bisa lebih cepat," kata Pj Bupati.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas Budi Nugroho mengimbau warga Banyumas untuk mewaspadai potensi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung pada musim hujan tahun 2024-2025.
Bahkan sebelum datangnya musim hujan, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi setiap tahun terutama saat musim hujan.
Melalui kegiatan tersebut, kata dia, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan ketika terjadi hujan lebat dalam durasi waktu yang cukup lama serta lebih sigap ketika terjadi bencana, sehingga dapat meminimalisasi risiko bencana.
"Kami pun telah berkoordinasi dengan multisektor dalam penanganan bencana, seperti dengan Dinas Pekerjaan Umum dalam hal penyiagaan alat berat untuk menangani bencana tanah longsor," kata Budi di Purwokerto.
Baca juga: BPBD imbau warga Banyumas mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi