Bupati luncurkan Buku Boyolali Kaya Komoditas dan Kaya Rasa Jilid 2
Boyolali (ANTARA) - Bupati Boyolali M Said Hidayat meluncurkan buku "Boyolali Kaya Komoditas" dan "Boyolali Kaya Rasa Jilid 2" dalam acara penutupan Peringatan Hari Tani Nasional, Bulan Bakti Peternakan, Hari Ikan Nasional dan Hari Pangan Sedunia 2024, di halaman Kantor Dinas Pertanian (Dispertan) setempat, Jawa Tengah, Rabu (4/9).
Peringatan Hari Tani Nasional, Bulan Bakti Peternakan, Hari Ikan Nasional dan Hari Pangan Sedunia 2024 tersebut ditutup dengan peluncuran Buku Boyolali Kaya Komoditas dan Buku Boyolali Kaya Rasa Jilid 2 oleh Bupati Boyolali, M Said Hidayat.
Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali Joko Suhartono mengatakan Buku Boyolali Kaya Komoditas menggambarkan keberagaman alam dan lingkungan yang mencerminkan potensi unik suatu daerah.
Komoditas pertanian tidak hanya sekedar produk ekonomi, tetapi menjadi simbol keberagaman dan kaya akan warisan alam dan budaya setempat.
Baca juga: Bupati lepas 26 atlet asal Boyolali perkuat Jateng pada PON XXI
Buku tersebut menampilkan 97 jenis komoditas pertanian, meliputi komoditas tanaman pangan, sayuran, biofarma, tanaman hias, tanaman perkebunan, dan tanaman kehutanan.
Masing-masing komoditas disertai informasi mengenai profil tanaman, taksonomi, manfaat tanaman dan aspek budidaya.
"Harapannya agar generasi muda Boyolali memiliki pemahaman, penguasaan tentang kearifan lokal, khususnya komoditas pertanian di Kabupaten Boyolali, sehingga bisa mengenal, mencintai, mengembangkan, dan melestarikan di masa yang akan datang," Katanya.
Bupati Boyolali M Said Hidayat saat meluncurkan Buku Boyolali Kaya Komoditas mengatakan menulis buku tersebut merupakan catatan yang baik tentang kekayaan muatan lokal, apa yang dihasilkan dari tanah Boyolali. Ini adalah upaya menjaga komoditas yang ada di Kabupaten Boyolali.
"Terima kasih kepada para petani yang mengolah, menggarap lahan sehingga mampu menghasilkan komoditas-komoditas yang ada di Kabupaten Boyolali," kata M Said.
Tentang Buku Boyolali Kaya Rasa Jilid 2, Bupati Said mengatakan hal ini adalah cara menjaga kelestarian rasa yang ada di Kabupaten Boyolali.
"Ini juga merupakan langkah kami untuk meninggalkan catatan yang baik, untuk generasi-generasi Kabupaten Boyolali ke depan, juga salah satunya memperkaya literasi di Kabupaten Boyolali ini," katanya.
Baca juga: Boyolali siapkan program untuk memenuhi kebutuhan pangan daerah
Peringatan Hari Tani Nasional, Bulan Bakti Peternakan, Hari Ikan Nasional dan Hari Pangan Sedunia 2024 tersebut ditutup dengan peluncuran Buku Boyolali Kaya Komoditas dan Buku Boyolali Kaya Rasa Jilid 2 oleh Bupati Boyolali, M Said Hidayat.
Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali Joko Suhartono mengatakan Buku Boyolali Kaya Komoditas menggambarkan keberagaman alam dan lingkungan yang mencerminkan potensi unik suatu daerah.
Komoditas pertanian tidak hanya sekedar produk ekonomi, tetapi menjadi simbol keberagaman dan kaya akan warisan alam dan budaya setempat.
Baca juga: Bupati lepas 26 atlet asal Boyolali perkuat Jateng pada PON XXI
Buku tersebut menampilkan 97 jenis komoditas pertanian, meliputi komoditas tanaman pangan, sayuran, biofarma, tanaman hias, tanaman perkebunan, dan tanaman kehutanan.
Masing-masing komoditas disertai informasi mengenai profil tanaman, taksonomi, manfaat tanaman dan aspek budidaya.
"Harapannya agar generasi muda Boyolali memiliki pemahaman, penguasaan tentang kearifan lokal, khususnya komoditas pertanian di Kabupaten Boyolali, sehingga bisa mengenal, mencintai, mengembangkan, dan melestarikan di masa yang akan datang," Katanya.
Bupati Boyolali M Said Hidayat saat meluncurkan Buku Boyolali Kaya Komoditas mengatakan menulis buku tersebut merupakan catatan yang baik tentang kekayaan muatan lokal, apa yang dihasilkan dari tanah Boyolali. Ini adalah upaya menjaga komoditas yang ada di Kabupaten Boyolali.
"Terima kasih kepada para petani yang mengolah, menggarap lahan sehingga mampu menghasilkan komoditas-komoditas yang ada di Kabupaten Boyolali," kata M Said.
Tentang Buku Boyolali Kaya Rasa Jilid 2, Bupati Said mengatakan hal ini adalah cara menjaga kelestarian rasa yang ada di Kabupaten Boyolali.
"Ini juga merupakan langkah kami untuk meninggalkan catatan yang baik, untuk generasi-generasi Kabupaten Boyolali ke depan, juga salah satunya memperkaya literasi di Kabupaten Boyolali ini," katanya.
Baca juga: Boyolali siapkan program untuk memenuhi kebutuhan pangan daerah