Temanggung (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, merintis tanaman kopi organik bekerja sama dengan pihak swasta untuk memenuhi pasar ekspor.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto di Temanggung, Selasa, menyampaikan selama ini hasil kopi organik banyak permintaan dari luar negeri.
Ia menyampaikan tahun ini pihaknya menargetkan 200 hektare tanaman kopi organik.
Menurut dia, sampai saat ini kopi organik dihasilkan dari petani yang sudah bersertifikat, yakni di Kaloran dan Prangkokan Kecamatan Bejen, luasannya baru sekitar puluhan hektare.
"Sementara ini menghasilkan kopi organik sekitar enam sampai tujuh kuintal itu sudah rutin setiap musim," katanya.
Ia menyampaikan permintaan kopi organik selama ini adalah dari Australia, namun akhir-akhir ini juga ada permintaan dari Korea dan Jepang.
"Buyer kita semakin bertambah kalau kemarin cuma Australia, kini Korea dan Jepang juga ada permintaan. Soal harga, kami kurang tahu persis tetapi yang jelas lebih mahal dari yang bukan organik," katanya.
Harga kopi nonorganik di Temanggung saat ini sekitar Rp58.000-60.000 per kilogram.
Baca juga: Petani kopi di Pegunungan Muria diuntungkan kenaikan harga kopi
Berita Terkait
Peringati Hari Guru di Temanggung, guru dan murid saling bertukar peran
Kamis, 21 November 2024 15:43 Wib
KPU Temanggung prioritaskan pengiriman logistik ke daerah perbatasan
Rabu, 20 November 2024 15:50 Wib
Pilkada 2024, Polres Temanggung kerahkan 500 personel
Rabu, 20 November 2024 15:42 Wib
Bawaslu Temanggung diminta tegakkan keputusan Mahkamah Konstitusi
Selasa, 19 November 2024 21:58 Wib
Penjabat Bupati Temanggung tinjau logistik Pilkada 2024
Selasa, 19 November 2024 17:28 Wib
PMI Kabupaten Temanggung himpun Rp1,786 miliar
Selasa, 19 November 2024 15:14 Wib
KPU Temanggung selesaikan pengepakan logistik Pilkada 2024
Selasa, 19 November 2024 9:13 Wib
Petani Temanggung dilatih memilah tembakau
Senin, 18 November 2024 19:48 Wib