Semarang (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah menyiapkan sistem untuk mengantisipasi penggunaan piagam palsu pada penerimaan peserta didik baru (PPDB), seperti platform "Sang Juara" yang digunakan Disdik Kota Semarang.
"(Sang Juara, red.) Bisa dijadikan contoh ya. Itu ide yang bagus. Justru itu nanti kami coba diskusikan dulu," kata Kepala Disdikbud Jateng Uswatun Hasanah di Semarang, Rabu.
Sang Juara adalah aplikasi pengadministrasian kejuaraan siswa yang nantinya akan terintegrasi secara langsung dengan aplikasi PPDB Kota Semarang, namun hanya tersedia untuk jenjang sekolah dasar (SD).
Data prestasi siswa SD, seperti piagam perlombaan dimasukkan ke Sang Juara terlebih dulu untuk diverifikasi, dan jika disetujui akan tercatat secara automatis saat mendaftar ke SMP.
Hal tersebut disampaikannya menyikapi adanya piagam yang diduga palsu yang digunakan sejumlah lulusan SMP negeri di Semarang untuk mendaftar ke jenjang sekolah menengah atas (SMA).
Piagam itu berasal dari kompetisi Malaysia Internasional Virtual Band Championship 2022 yang menyatakan bahwa Grup Gita Bahana Smepsa SMPN 1 Semarang memeroleh medali emas atau juara satu.
Namun, berdasarkan penelusuran di laman resmi penyelenggara kompetisi tersebut, Grup Gita Bahana Smepsa ternyata hanya mendapat medali perunggu sehingga muncul dugaan piagam tersebut palsu.
Untuk dugaan piagam palsu, Uswatun mengaku masih dalam klarifikasi Inpektorat Jateng sehingga pihaknya masih menunggu hasil klarifikasi yang dilakukan tim APIP (Aparat Pengawas Internal Pemerintah).
"Jadi, APIP itu melakukan klarifikasi. Dua hari ini melakukan klarifikasi ke tingkat kota, baik itu ke wakaseknya, kepala sekolahnya. Kami tidak akan mengganggu proses klarifikasi tersebut," katanya.
Proses klarifikasi itu, kata dia, dijadwalkan Sabtu (6/7) mendatang sudah selesai, dan hasilnya akan disampaikan terlebih dulu kepada pimpinan, yakni Penjabat Gubernur Jateng.
"Insya Allah nanti hari Sabtu (6/7) ya 'deadline'-nya, semoga sudah selesai klarifikasi. Sehingga, sebelum daftar ulang nanti sudah kami sampaikan kepada Pak Gubernur kaitannya klarifikasi," katanya.
Kalau untuk sistem antisipasi piagam palsu, Uswatun mengatakan akan mendiskusikan dengan berbagai pihak, termasuk pengprov, Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Jateng, serta Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).
"Karena kayak kejuaraan itu kan ada pengprov, kemudian Disporapar yang punya aplikasi untuk memvalidasi. Nah, kami juga coba diskusikan dulu dengan Puspresnas," katanya.
Baca juga: Dugaan piagam juara palsu, Disdikbud Jateng tunggu hasil inspektorat