Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menyiapkan lahan seluas 7,8 hektare untuk program pembangunan Kampung Nelayan Modern (Kalamo) di Setono, Kecamatan Pekalongan Timur.
Sekretaris Daerah Kota Pekalongan Nur Priyantomo di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa pembangunan Kampung Nelayan Modern Setono tersebut akan menggunakan anggaran dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebesar Rp21,8 miliar.
"Semua pembiayaan dan pembangunan Kalamo berasal dari KKP sedangkan Pemkot Pekalongan hanya menyediakan lahan seluas 7,8 hektare," katanya.
Menurut dia, pembangunan Kampung Nelayan Modern Setono ini menjadi upaya pengembangan kawasan baru di daerah ini karena lokasinya yang strategis yaitu berada di dekat pintu keluar Tol Setono yang dapat menjadi jalur keluar dan masuk tol dan dilewati masyarakat baik dalam maupun luar kota.
Selain itu, pembangunan Kampung Nelayan Modern tersebut, kata dia, bisa membangun rangkaian tempat wisata di daerah ini.
Dikatakannya, lokasi Kampung Nelayan Modern Setono yang berada di dekat pintu keluar tol sebagai tempat kuliner, kemudian pemudik atau pelancong bisa mampir ke Grosir Batik Setono, wisata religi Makam Sapuro, Kanzus Sholawat, ke kediaman Habib Luthfi dan Habib Bagir, serta ke Taman Wisata Laut Pantai Pasir Kencana.
"Ini akan menjadi rangkaian tempat tujuan wisata. Kemudian di Taman Wisata Laut Pantai Pasir Kencana juga ada technopark perikanan," katanya.
Ia mengatakan di Kampung Nelayan Modern Setono ini akan memberdayakan koperasi nelayan maupun koperasi perikanan binaan yang telah ditunjuk untuk mengolah hasil tangkapan laut di sentra kuliner itu.
Kampung Nelayan Modern ini, kata dia, berkonsep sentra kuliner olahan ikan laut maupun ikan tawar sehingga para nelayan bisa menyuplai hasil tangkapan ikan di tempat ini dan akan dikelola dengan sistem santripreneur.
Menurut Nur Priyantomo, Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan pembangunan Kampung Nelayan Modern Setono selesai September 2024.
"Pekan depan atau awal Juni 2024 diharapkan sudah bisa teken kontrak. Jika tidak ada sanggahan maka awal Juli 2024 sudah bisa dilakukan kesepakatan surat perjanjian kerja sama," katanya.
Baca juga: Kampung Nelayan Modern Pekalongan senilai Rp21,8 miliar