Dinpertan-KP Banyumas sisir lahan untuk perluasan area tanam padi
Purwokerto (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan-KP) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyisir lahan sawah tadah hujan di wilayah itu untuk perluasan area tanam padi dalam rangka meningkatkan indeks pertanaman.
"Kami punya pekerjaan perluasan area tanam. Selain itu pada Kamis (2/5) kemarin, saya bersama Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Pak Prihasto Setyanto ada program irigasi perpompaan di Desa Cindaga, Kecamatan Kebasen," kata Kepala Dinpertan-KP Kabupaten Banyumas Jaka Budi Santosa di Purwokerto, Banyumas, Senin.
Ia mengatakan berdasarkan data sementara, Banyumas menerima bantuan 77 unit pompa air dari Kementerian Pertanian, sebanyak 37 unit di antaranya telah didistribusikan ke kelompok tani, 24 unit dikelola oleh Dinpertan-KP, dan 16 unit dikelola oleh Komando Distrik Militer 0701/Banyumas.
Dalam hal ini, kata dia, khusus area persawahan di Desa Cindaga melaksanakan program irigasi perpompaan dengan mengambil air dari afur atau saluran pembuangan yang masuk ke Sungai Serayu.
"Air tersebut selanjutnya disalurkan ke lahan seluas 25 hektare yang ada di situ. Lahan seluas 25 hektare itu merupakan tanah kering yang selama ini tidak ditanami padi," katanya didampingi Penyuluh Ahli Muda Dinpertan-KP Kabupaten Banyumas Danang Widyarto.
Dengan ada irigasi perpompaan, kata dia, tanah tersebut nantinya bisa panen padi dua kali dalam setahun, sehingga indeks pertanaman meningkat dengan perluasan area tanam.
Jaka mengatakan pihaknya berkolaborasi dengan Kodim 0701/Banyumas dalam mendukung peningkatan indeks pertanaman yang sedang digenjot oleh Kementerian Pertanian.
Terkait dengan perluasan area tanam padi, Penyuluh Ahli Muda Dinpertan-KP Kabupaten Banyumas Danang Widyarto mengatakan pihaknya masih menyisir lahan-lahan sawah tadah hujan di Banyumas yang berpotensi untuk menambah area tanam.
"Kami enggak muluk-muluk, harapannya penambahannya bisa mencapai 100-200 hektare. Itu sudah bagus untuk penambahan area tanam karena yang tadinya hanya bisa ditanami sekali, bisa menjadi dua kali, sedangkan luasan sawah irigasi teknis yang berpotensi ditanami padi pada bulan Mei sekitar 13.000 hektare," katanya.
Ia mengatakan selain di Kecamatan Kebasen, area sawah tadah hujan yang berpotensi mendukung perluasan area tanam padi, antara lain di Somagede, Ajibarang, dan Cilongok.
Dalam hal ini, dia mencontohkan area sawah tadah hujan di Kecamatan Somagede yang sebelumnya diproyeksikan akan ditanami palawija pada musim kemarau, diharapkan dapat ditanami padi dengan ada pompanisasi.
"Selain untuk menambah area tanam, bantuan pompa air dari Kementerian Pertanian tersebut juga bisa untuk penyelamatan. Banyak juga sawah tadah hujan yang bisa tanam dua kali, tapi ada potensi kekeringan atau kekurangan air yang dapat berdampak terhadap penurunan hasil panen," katanya.
Dengan demikian, kata dia, potensi kehilangan hasil panen akibat kekurangan air saat musim kemarau dapat teratasi dengan bantuan pompa air.
Baca juga: Dinpertan Cilacap optimistis produksi padi tidak terdampak hama wereng
"Kami punya pekerjaan perluasan area tanam. Selain itu pada Kamis (2/5) kemarin, saya bersama Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Pak Prihasto Setyanto ada program irigasi perpompaan di Desa Cindaga, Kecamatan Kebasen," kata Kepala Dinpertan-KP Kabupaten Banyumas Jaka Budi Santosa di Purwokerto, Banyumas, Senin.
Ia mengatakan berdasarkan data sementara, Banyumas menerima bantuan 77 unit pompa air dari Kementerian Pertanian, sebanyak 37 unit di antaranya telah didistribusikan ke kelompok tani, 24 unit dikelola oleh Dinpertan-KP, dan 16 unit dikelola oleh Komando Distrik Militer 0701/Banyumas.
Dalam hal ini, kata dia, khusus area persawahan di Desa Cindaga melaksanakan program irigasi perpompaan dengan mengambil air dari afur atau saluran pembuangan yang masuk ke Sungai Serayu.
"Air tersebut selanjutnya disalurkan ke lahan seluas 25 hektare yang ada di situ. Lahan seluas 25 hektare itu merupakan tanah kering yang selama ini tidak ditanami padi," katanya didampingi Penyuluh Ahli Muda Dinpertan-KP Kabupaten Banyumas Danang Widyarto.
Dengan ada irigasi perpompaan, kata dia, tanah tersebut nantinya bisa panen padi dua kali dalam setahun, sehingga indeks pertanaman meningkat dengan perluasan area tanam.
Jaka mengatakan pihaknya berkolaborasi dengan Kodim 0701/Banyumas dalam mendukung peningkatan indeks pertanaman yang sedang digenjot oleh Kementerian Pertanian.
Terkait dengan perluasan area tanam padi, Penyuluh Ahli Muda Dinpertan-KP Kabupaten Banyumas Danang Widyarto mengatakan pihaknya masih menyisir lahan-lahan sawah tadah hujan di Banyumas yang berpotensi untuk menambah area tanam.
"Kami enggak muluk-muluk, harapannya penambahannya bisa mencapai 100-200 hektare. Itu sudah bagus untuk penambahan area tanam karena yang tadinya hanya bisa ditanami sekali, bisa menjadi dua kali, sedangkan luasan sawah irigasi teknis yang berpotensi ditanami padi pada bulan Mei sekitar 13.000 hektare," katanya.
Ia mengatakan selain di Kecamatan Kebasen, area sawah tadah hujan yang berpotensi mendukung perluasan area tanam padi, antara lain di Somagede, Ajibarang, dan Cilongok.
Dalam hal ini, dia mencontohkan area sawah tadah hujan di Kecamatan Somagede yang sebelumnya diproyeksikan akan ditanami palawija pada musim kemarau, diharapkan dapat ditanami padi dengan ada pompanisasi.
"Selain untuk menambah area tanam, bantuan pompa air dari Kementerian Pertanian tersebut juga bisa untuk penyelamatan. Banyak juga sawah tadah hujan yang bisa tanam dua kali, tapi ada potensi kekeringan atau kekurangan air yang dapat berdampak terhadap penurunan hasil panen," katanya.
Dengan demikian, kata dia, potensi kehilangan hasil panen akibat kekurangan air saat musim kemarau dapat teratasi dengan bantuan pompa air.
Baca juga: Dinpertan Cilacap optimistis produksi padi tidak terdampak hama wereng