Dinpertan Cilacap optimistis produksi padi tidak terdampak hama wereng
Cilacap, Jateng (ANTARA) - Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, optimistis serangan hama wereng batang cokelat pada tanaman padi di sejumlah area persawahan tidak berdampak signifikan terhadap produksi padi.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinpertan Kabupaten Cilacap Budi Kuspriyatno di Cilacap, Jateng, Selasa, mengakui tanaman padi di sejumlah area persawahan terserang hama wereng batang cokelat.
"Area persawahan di Kecamatan Maos dan Kesugihan ada yang terserang hama wereng. Tanaman padi yang terserang hama wereng merupakan pertanaman bulan Februari-Maret," katanya.
Menurut dia, beberapa petani yang tanaman padinya terserang hama wereng terpaksa menanam ulang, sehingga masa panennya akan berlangsung mundur.
Sementara petani di Kecamatan Sampang, kata dia, telah melakukan gerakan pengendalian hama wereng dengan didampingi penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan pengamat organisme pengganggu tanaman (POPT) setempat.
"Kami optimistis serangan hama wereng tidak berdampak signifikan terhadap produksi padi karena luasan tanaman padi yang terserang tidak banyak dan beberapa di antaranya dapat diselamatkan melalui gerakan pengendalian hama wereng," katanya.
Di sisi lain, kata dia, luas tanaman padi di Cilacap yang akan memasuki masa panen pada Mei 2024 diperkirakan masih mencapai kisaran 19.000 hektare.
Ia mengatakan hingga saat ini, rata-rata produktivitas padi di Cilacap berada pada 6,4 ton gabah kering panen per hektare.
"Dengan rerata produktivitas padi sebesar itu, insya Allah masih bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Cilacap. Apalagi, kita masih surplus," kata Budi.
Produksi padi di Kabupaten Cilacap pada 2023 tercatat surplus sekitar 300.000 ton.
Baca juga: Pakar: Budi daya padi di lahan kelapa sawit dukung ketahanan pangan
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinpertan Kabupaten Cilacap Budi Kuspriyatno di Cilacap, Jateng, Selasa, mengakui tanaman padi di sejumlah area persawahan terserang hama wereng batang cokelat.
"Area persawahan di Kecamatan Maos dan Kesugihan ada yang terserang hama wereng. Tanaman padi yang terserang hama wereng merupakan pertanaman bulan Februari-Maret," katanya.
Menurut dia, beberapa petani yang tanaman padinya terserang hama wereng terpaksa menanam ulang, sehingga masa panennya akan berlangsung mundur.
Sementara petani di Kecamatan Sampang, kata dia, telah melakukan gerakan pengendalian hama wereng dengan didampingi penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan pengamat organisme pengganggu tanaman (POPT) setempat.
"Kami optimistis serangan hama wereng tidak berdampak signifikan terhadap produksi padi karena luasan tanaman padi yang terserang tidak banyak dan beberapa di antaranya dapat diselamatkan melalui gerakan pengendalian hama wereng," katanya.
Di sisi lain, kata dia, luas tanaman padi di Cilacap yang akan memasuki masa panen pada Mei 2024 diperkirakan masih mencapai kisaran 19.000 hektare.
Ia mengatakan hingga saat ini, rata-rata produktivitas padi di Cilacap berada pada 6,4 ton gabah kering panen per hektare.
"Dengan rerata produktivitas padi sebesar itu, insya Allah masih bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Cilacap. Apalagi, kita masih surplus," kata Budi.
Produksi padi di Kabupaten Cilacap pada 2023 tercatat surplus sekitar 300.000 ton.
Baca juga: Pakar: Budi daya padi di lahan kelapa sawit dukung ketahanan pangan