Polisi awasi jasa penukaran uang baru di tepi jalan
Kudus (ANTARA) - Kepolisian Resor Kudus, Jawa Tengah, turun langsung mengawasi penyedia jasa penukaran uang baru berbagai pecahan rupiah yang mulai marak di tepi jalan protokol di Kabupaten Kudus menjelang Lebaran, guna memastikan uang yang disediakan asli.
"Pengawasan ini dalam rangka antisipasi peredaran uang palsu. Jangan sampai ada warga yang menukar uang ternyata mendapatkan uang palsu," kata Kapolres Kudus AKBP Dydit Dwi Susanto di Kudus, Selasa.
Dari hasil pengawasan di lapangan, kata dia, uang yang disediakan para penyedia jasa penukaran uang baru sudah dicek, teliti, dan diterawang. Hasilnya tidak ditemukan adanya peredaran uang yang mencurigakan atau uang palsu
Meskipun sudah ada pengecekan di lapangan, dia tetap, meminta masyarakat tetap waspada dengan potensi peredaran uang palsu.
Sejak memasuki bulan puasa Ramadhan, jasa penukaran uang baru memang mulai marak. Terutama di Jalan Sunan Kudus mudah ditemukan jasa penukaran uang baru berbagai pecahan.
Kasat Samapta AKP Ngatmin menambahkan bahwa para penyedia jasa penukaran uang baru tersebut merupakan komunitas.
"Kami pastikan untuk sementara ini transaksi penukaran uang baru di Kabupaten Kudus berjalan aman. Jika ada masyarakat yang merasa dirugikan atau mendapati uang palsu bisa lapor ke Polres Kudus untuk ditindaklanjuti," ujarnya.
Dalam rangka menjaga situasi wilayah tetap kondusif, maka Polres Kudus rutin melakukan patroli untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Selain ke tempat jasa penukaran uang baru, tim patroli juga melakukan patroli ke masjid-masjid yang rutin digunakan sebagai tempat salat tarawih, agar tidak terjadi pencurian kendaraan bermotor.
Patroli juga menyasar pusat keramaian, serta mencegah balap liar, hingga perang sarung di bulan Ramadhan ini.
"Selama 24 jam, anggota Polres Kudus terus bergantian melakukan monitoring di setiap wilayah. Tujuannya untuk menjaga keamanan dan situasi kondusif wilayah Kudus," ujarnya.
"Pengawasan ini dalam rangka antisipasi peredaran uang palsu. Jangan sampai ada warga yang menukar uang ternyata mendapatkan uang palsu," kata Kapolres Kudus AKBP Dydit Dwi Susanto di Kudus, Selasa.
Dari hasil pengawasan di lapangan, kata dia, uang yang disediakan para penyedia jasa penukaran uang baru sudah dicek, teliti, dan diterawang. Hasilnya tidak ditemukan adanya peredaran uang yang mencurigakan atau uang palsu
Meskipun sudah ada pengecekan di lapangan, dia tetap, meminta masyarakat tetap waspada dengan potensi peredaran uang palsu.
Sejak memasuki bulan puasa Ramadhan, jasa penukaran uang baru memang mulai marak. Terutama di Jalan Sunan Kudus mudah ditemukan jasa penukaran uang baru berbagai pecahan.
Kasat Samapta AKP Ngatmin menambahkan bahwa para penyedia jasa penukaran uang baru tersebut merupakan komunitas.
"Kami pastikan untuk sementara ini transaksi penukaran uang baru di Kabupaten Kudus berjalan aman. Jika ada masyarakat yang merasa dirugikan atau mendapati uang palsu bisa lapor ke Polres Kudus untuk ditindaklanjuti," ujarnya.
Dalam rangka menjaga situasi wilayah tetap kondusif, maka Polres Kudus rutin melakukan patroli untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Selain ke tempat jasa penukaran uang baru, tim patroli juga melakukan patroli ke masjid-masjid yang rutin digunakan sebagai tempat salat tarawih, agar tidak terjadi pencurian kendaraan bermotor.
Patroli juga menyasar pusat keramaian, serta mencegah balap liar, hingga perang sarung di bulan Ramadhan ini.
"Selama 24 jam, anggota Polres Kudus terus bergantian melakukan monitoring di setiap wilayah. Tujuannya untuk menjaga keamanan dan situasi kondusif wilayah Kudus," ujarnya.