Banjarnegara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah segera merelokasi belasan keluarga yang menjadi korban bencana tanah bergerak di Desa Kalitlaga ke lokasi yang lebih aman dari pergerakan tanah.
"Berdasarkan kajian yang dilakukan Badan Geologi, lokasi bencana tanah bergerak di Kalitlaga itu masuk zona merah, tidak layak huni, sehingga warganya harus direlokasi," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara Aris Sudaryanto di Banjarnegara, Sabtu.
Bahkan, katanya, pergerakan tanah di lokasi bencana tanah bergerak Desa Kalitlaga Kecamatan Pagentan itu hingga saat ini masih sering terjadi terutama saat hujan lebat.
Karena itu, Pemkab Banjarnegara terlebih dahulu menyiapkan hunian sementara (huntara) bagi korban bencana tanah bergerak sambil menunggu penyiapan lahan relokasi.
Menurut dia, pembangunan 16 unit huntara bagi korban bencana tanah bergerak di Desa Kalitlaga tersebut dilakukan berbarengan dengan 19 unit huntara bagi korban tanah longsor di Desa Nagasari, Kecamatan Pagentan.
"Ini pembangunan huntara tahap ketiga, sedangkan untuk hunian tetapnya nanti setelah tanggap bencana karena sekarang masih tanggap darurat sampai 29 Maret," katanya.
Menurut dia, huntara tahap pertama telah diserahkan oleh Penjabat (Pj) Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto kepada 12 keluarga korban bencana longsor di Desa Jembangan, Kecamatan Punggelan, pada Januari 2024.
Selanjutnya pada hari Jumat (15/3), Pj Bupati Banjarnegara menyerahkan secara simbolis 14 unit huntara tahap kedua untuk korban bencana longsor di sejumlah wilayah.
Sebanyak 8 unit huntara untuk 8 keluarga korban longsor di Desa Sipedang, Kecamatan Banjarmangu, satu unit huntara untuk dua keluarga di Desa Aribaya, Kecamatan Pagentan, tiga unit huntara untuk empat keluarga di Desa Tlaga, Kecamatan Punggelan, dan dua unit huntara untuk dua keluarga di Desa Kalitlaga.
"Kami berharap para korban bencana bisa lebih tenang tinggal di huntara dan bisa beraktivitas seperti biasa lagi, sambil menunggu penanganan lanjutan berupa pembuatan hunian tetap," kata Aris.
Dalam siaran pers Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Banjarnegara, Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto mengharapkan warga yang menjadi korban bencana longsor maupun tanah bergerak untuk merawat huntara dengan baik sambil menunggu pembangunan hunian tetap yang saat ini masih dalam tahap uji lokasi.
Sementara bagi para kepala desa, katanya, diharapkan melakukan pendampingan lanjutan kepada para penghuni huntara.
"Saat ini, kami masih melakukan kajian geologi untuk menentukan lokasi hunian tetap. Kami akan terus memberikan dukungan untuk pembangunan hunian tetap," katanya.
Baca juga: Semarang dilanda banjir dan tanah longsor