Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mencatat realisasi investasi yang bersumber dari usaha mikro kecil dan non-usaha mikro kecil mencapai Rp637,8 miliar dari target yang ditetapkan Rp110 miliar selama 2023.
"Alhamdulillah dari target Rp110 miliar, capaian realisasi nilai investasi bisa mencapai Rp637,8 miliar. Jauh melampaui target yang ditetapkan," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Pekalongan Beno Heritriono di Pekalongan, Selasa.
Menurut dia, realisasi investasi sebesar itu diperoleh berdasar data perizinan berusaha berbasis risiko (Online Single Submission Risk Based Approach/OSS-RBA) melalui laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) dari para pelaku usaha yang sudah melaporkan secara berkala, baik itu per 3 bulan maupun per 6 bulan.
Secara rinci, pencapaian realisasi nilai investasi untuk usaha mikro Rp101,1 miliar dan non-usaha mikro kecil sekitar Rp536,7 miliar.
Ia mengatakan tingginya realisasi investasi itu diperoleh karena beberapa faktor penting seperti dari kepatuhan para pelaku usaha dalam laporan kegiatan penanaman modal melalui sistem OSS-RBA.
Kemudian, karena intensifnya pendampingan oleh pemkot maupun organisasi perangkat daerah terkait pada para pelaku usaha dalam bentuk bimbingan teknis yang dilakukan secara berkala.
Berikutnya, adanya pengawasan terhadap para pelaku usaha melalui OSS-RBA serta pendampingan penyelesaian permasalahan yang dihadapi oleh mereka.
"Selain itu, adanya faktor sanksi berupa pencabutan izin usaha bagi para pelaku usaha yang tidak mematuhi kewajiban dalam pelaporan LKPM," katanya.
Beno Heritriono mengatakan pemkot secara intensif melakukan sosialisasi agar aspek kepatuhan dalam pelaporan LKPM aktif dilakukan oleh pelaku usaha dan secara intensif melakukan pendampingan secara daring maupun luring.
Keberhasilan dalam capaian realisasi nilai investasi yang melampaui target itu, kata dia, juga merupakan bagian dari refleksi tiga tahun kepemimpinan Wali Kota Afzan Arslan Djunaid dan Wakil Wali Kota Salahudin.
"Selama kepemimpinan tiga tahun, beliau sukses meningkatkan capaian realisasi nilai investasi di daerah ini," katanya.
Menurut dia, pencapaian ini juga membuktikan kalau iklim investasi di daerah ini setelah pandemi COVID-19 dinilai aman, nyaman dan ramah investasi.
"Pada 2024 ini, sudah ada para investor yang berminat untuk berinvestasi di daerah. Mereka terus kami dorong agar mau berinvestasi sebagai upaya mengurangi angka pengangguran terbuka, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah," katanya.