Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka meminta pemimpin Kota Solo selanjutnya tidak alergi untuk berkolaborasi dengan pihak swasta.
"Jangan sampai ke depan kepala daerah menutup diri, apa-apa ingin dikerjakan sendiri. Mohon maaf itu nggak mungkin," katanya pada Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJPD Kota Surakarta 2025-2045 di Hotel Solo Paragon, Jawa Tengah, Kamis.
Menurut dia, pemerintah harus adaptif, kolaboratif, dan terbuka dengan kerja sama.
Ia mencontohkan sektor yang bisa dikerjasamakan adalah lahan yang tidak produktif. "Tanah yang nggak produktif segera dilepas dan dikerjasamakan supaya jadi bangunan yang produktif," katanya.
Selain itu, hal yang perlu dilakukan adalah kerja sama dengan kabupaten sekitar seiring besarnya potensi sumber daya alam yang ada di Solo Raya.
"Seperti Colomadu, Tawangmangu. Ini strategis, harus banyak diajak ngobrol. Kami banyak event internasional, jangan sampai Solo maju sendirian," katanya.
Sektor lain yang bisa dikolaborasikan dengan daerah sekitar adalah permasalahan sampah. Solo saat ini memiliki pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) yang nantinya bisa memanfaatkan sampah dari daerah sekitar untuk bahan baku.
"Jadi harus memberikan multiplier effect yang gede. Kita jangan maju dan unggul sendiri, harus memberikan multiplier effect bagi kabupaten sekitar," katanya.
Baca juga: Wali Kota Surakarta minta RPJPD menginduk 17 prioritas pembangunan