Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto kukuhkan tiga profesor baru
ketiga profesor yang baru saja dikukuhkan pada hari ini adalah perwujudan dari harapan akan ilmu pengetahuan sebagai jalan menciptakan kebajikan dan keadaban manusia
Purwokerto (ANTARA) - Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto kembali mengukuhkan tiga profesor baru dalam sidang terbuka senat yang digelar di Auditorium Graha Widyatama Prof Rubijanto Misman, Unsoed, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (19/12).
Profesor yang dikukuhkan meliputi Prof. Dr. Maria Dyah Nur Meinita, S.Pi., M.Sc. sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Bioteknologi dan Biologi Laut, Prof. Dr.Sc.hum. Budi Aji, S.K.M., M.Sc. sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Ekonomi Kesehatan, dan Prof. Dr. dr. Fitranto Arjadi, M.Kes. sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis.
Dalam sidang terbuka senat yang dibuka oleh Ketua Senat Unsoed Prof. Dr. Ir. Mas Yedi Sumaryadi, M.S., IPU, ASEAN. Eng., Prof. Maria Dyah Nur Meinita menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Belajar dari Kesederhanaan Makroalga Laut: Aplikasi Bioteknologi Biru (Blue Biotechnology) Makroalga Laut".
Sementara Prof. Budi Aji memberikan orasi ilmiah berjudul "Universal Health Coverage: Menuju Pelayanan Kesehatan yang Berkeadilan", sedangkan Prof. Fitranto Arjadi menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Kekurangan Waktu Tidur: Ancaman Terhadap Kesuburan Pria".
Dalam sambutannya, Rektor Unsoed Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc., Agr., IPU, menekankan bahwa akademisi adalah jantung dari perguruan tinggi karena mereka meracik ide dan gagasan, menghadirkannya dalam karya yang berdampak, serta menginspirasi mahasiswa untuk bertransformasi menjadi lulusan yang mumpuni dan berdaya saing.
Menurut dia, manifestasi dari akademisi yang sebagaimana diharapkan di atas adalah dari seorang profesor atau guru besar.
Baca juga: Ketua Halal Center Unsoed ikuti Australia Awards Short Course on Standards and Halal Certification
Sebagai suatu jenjang karier, kata dia, pencapaian ini adalah sebuah bentuk prestasi yang naif untuk tidak diapresiasi.
Namun lebih dari itu, lanjut dia, sebagai insan pendidik profesional sekaligus peneliti, maka keberadaan guru besar hakikatnya adalah sumber pengembangan peradaban manusia agar menjadi lebih baik kualitasnya.
"Dalam konteks tersebut, maka alhamdulillah, ketiga profesor yang baru saja dikukuhkan pada hari ini adalah perwujudan dari harapan akan ilmu pengetahuan sebagai jalan menciptakan kebajikan dan keadaban manusia," kata Rektor.
Prof. Maria Dyah Nur Meinita menjadi guru besar ke-3 di lingkungan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Prof. Budi Aji adalah guru besar ke-6 pada Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, dan Prof. Fitranto Arjadi merupakan guru besar pertama di Fakultas Kedokteran.
Dengan pengukuhan ini, Unsoed semakin memperkuat keberadaan dan kontribusi para akademisi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan serta memberikan inspirasi bagi mahasiswa.
Baca juga: Unsoed raih sembilan penghargaan dalam Anugerah Diktiristek 2023
Baca juga: Tim Unsoed Ngombe raih Juara 1 dalam Kompetisi Voice of Youth Challenge 2023
Profesor yang dikukuhkan meliputi Prof. Dr. Maria Dyah Nur Meinita, S.Pi., M.Sc. sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Bioteknologi dan Biologi Laut, Prof. Dr.Sc.hum. Budi Aji, S.K.M., M.Sc. sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Ekonomi Kesehatan, dan Prof. Dr. dr. Fitranto Arjadi, M.Kes. sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis.
Dalam sidang terbuka senat yang dibuka oleh Ketua Senat Unsoed Prof. Dr. Ir. Mas Yedi Sumaryadi, M.S., IPU, ASEAN. Eng., Prof. Maria Dyah Nur Meinita menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Belajar dari Kesederhanaan Makroalga Laut: Aplikasi Bioteknologi Biru (Blue Biotechnology) Makroalga Laut".
Sementara Prof. Budi Aji memberikan orasi ilmiah berjudul "Universal Health Coverage: Menuju Pelayanan Kesehatan yang Berkeadilan", sedangkan Prof. Fitranto Arjadi menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Kekurangan Waktu Tidur: Ancaman Terhadap Kesuburan Pria".
Dalam sambutannya, Rektor Unsoed Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc., Agr., IPU, menekankan bahwa akademisi adalah jantung dari perguruan tinggi karena mereka meracik ide dan gagasan, menghadirkannya dalam karya yang berdampak, serta menginspirasi mahasiswa untuk bertransformasi menjadi lulusan yang mumpuni dan berdaya saing.
Menurut dia, manifestasi dari akademisi yang sebagaimana diharapkan di atas adalah dari seorang profesor atau guru besar.
Baca juga: Ketua Halal Center Unsoed ikuti Australia Awards Short Course on Standards and Halal Certification
Sebagai suatu jenjang karier, kata dia, pencapaian ini adalah sebuah bentuk prestasi yang naif untuk tidak diapresiasi.
Namun lebih dari itu, lanjut dia, sebagai insan pendidik profesional sekaligus peneliti, maka keberadaan guru besar hakikatnya adalah sumber pengembangan peradaban manusia agar menjadi lebih baik kualitasnya.
"Dalam konteks tersebut, maka alhamdulillah, ketiga profesor yang baru saja dikukuhkan pada hari ini adalah perwujudan dari harapan akan ilmu pengetahuan sebagai jalan menciptakan kebajikan dan keadaban manusia," kata Rektor.
Prof. Maria Dyah Nur Meinita menjadi guru besar ke-3 di lingkungan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Prof. Budi Aji adalah guru besar ke-6 pada Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, dan Prof. Fitranto Arjadi merupakan guru besar pertama di Fakultas Kedokteran.
Dengan pengukuhan ini, Unsoed semakin memperkuat keberadaan dan kontribusi para akademisi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan serta memberikan inspirasi bagi mahasiswa.
Baca juga: Unsoed raih sembilan penghargaan dalam Anugerah Diktiristek 2023
Baca juga: Tim Unsoed Ngombe raih Juara 1 dalam Kompetisi Voice of Youth Challenge 2023