Semarang (ANTARA) - OJK Provinsi Jawa Tengah terus meningkatkan literasi keuangan salah satunya melalui gelaran Wayang Edukasi yang dibalut dengan muatan edukasi keuangan oleh OJK dengan harapan dapat lebih menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat.
"Berbagai kegiatan edukasi harus terus dilakukan secara masif, sehingga tingkat pengetahuan keuangan (tingkat literasi keuangan) dapat meningkat dan tidak ada lagi masyarakat yang tertipu investasi bodong maupun pinjol ilegal," kata Kepala OJK Regional Jawa Tengah dan DIY Sumarjono.
Sumarjomo menyebutkan ada dua hal yang akan selalu disampaikan untuk memilih
industri keuangan mana yang akan digunakan oleh masyarakat yaitu legal atau terdaftar
di OJK dan menawarkan imbal hasil yang logis.
Ia menyebutkan tingkat literasi keuangan yang merupakan indeks level pengetahuan keuangan masyarakat di Jawa Tengah tercatat sebesar 51,69 persen pada tahun 2022, sedangkan tingkat inklusi keuangan atau ketersediaan akses keuangan tercatat lebih tinggi sebesar 85,97 persen pada tahun 2022.
"Artinya, sudah lebih banyak orang di Jawa Tengah yang menggunakan produk/ layanan jasa keuangan sebelum benar-benar mengerti mengenai produk/ layanan jasa keuangan tersebut. Hal ini berpotensi menimbulkan pengaduan dan juga penipuan produk/ layanan jasa keuangan tersebut," katanya.
Peningkatan literasi keuangan masyarakat Jawa Tengah, katanya, merupakan tugas dari seluruh pihak dan peningkatan literasi keuangan dan inklusi seperti dalam bentuk penyaluran kredit juga merupakan hal yang penting untuk membantu kesejahteraan UMKM.
“Kami berterima kasih karena penyaluran kredit untuk UMKM di Jawa Tengah cukup
berhasil, karena pertumbuhan UMKM juga berdampak pada peningkatan perekonomian
dan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah. Saat ini UMKM mengalami kesulitan akses
permodalan, sehingga kami mohon untuk teman-teman di perbankan untuk jemput bola dalam mendorong masyarakat terutama UMKM untuk menggunakan produk-produk
perbankan (legal) sehingga memperkecil peluang penggunaan pinjol ilegal." kata Sumarno.
OJK Provinsi Jawa Tengah juga telah pre-launching Cafe Literasi - OJK The Heritage
Café, Mini Galeri Sejarah Gedung Kantor OJK Provinsi Jawa Tengah, dan Flexible Office
Space/ FOS sebagai sarana kegiatan edukasi dan literasi bagi masyarakat.
Keberadaan Cafe Literasi dan juga Mini Galeri Sejarah Gedung Kantor OJK Provinsi Jawa
Tengah tersebut nantinya dapat dimanfaatkan sebagai tempat sharing dan belajar tentang keuangan, sehingga literasi keuangan masyarakat Jawa Tengah diharapkan dapat meningkat.
.
Berita Terkait
Dewan Komisioner: OJK sudah mengampu lebih banyak amanah UU P2SK
Jumat, 6 Desember 2024 14:54 Wib
Puluhan ibu rumah tangga dilatih kelola keuangan secara bijak
Kamis, 21 November 2024 8:38 Wib
Pasar Modal Indonesia gelar CMSE 2024: #AkuInvestorSaham
Jumat, 8 November 2024 11:04 Wib
BEI Jateng 2 raih penghargaan dari OJK program pencegahan investasi bodong
Jumat, 1 November 2024 14:31 Wib
OJK minta masyarakat lebih waspadai tawaran investasi ilegal
Minggu, 8 September 2024 8:14 Wib
Kerugian akibat investasi ilegal lebih dari Rp130 triliun
Jumat, 6 September 2024 7:15 Wib
OJK Jateng luncurkan ekosistem keuangan inklusif Kampung Olahan Susu di Salatiga
Selasa, 3 September 2024 13:58 Wib
OJK: Penting meningkatkan literasi keuangan bagi perempuan
Jumat, 30 Agustus 2024 8:23 Wib