Haedar Nashir: Muhammadiyah komitmen hadirkan literasi politik cerdas
Solo (ANTARA) - Muhammadiyah berkomitmen menghadirkan literasi politik yang cerdas, bertanggung jawab, dan berkarakter agar warga yang mempunyai hak pilih betul-betul melek politik, salah satunya dengan menggelar acara Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir di Solo, Jawa Tengah, Rabu, berharap melalui kegiatan tersebut masyarakat menjadi paham, mengetahui pemikiran, dan rekam jejak calon pemimpin bangsa.
"Kami tidak ingin kontestasi pemilu berjalan rutin seperti biasa tanpa ada pembaruan, kemajuan untuk Indonesia ke depan. Yang kami juga harapkan bahwa Indonesia ke depan adalah Indonesia yang dicita-citakan oleh pendiri bangsa," katanya usai acara Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa yang menghadirkan pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Oleh karena itu, lanjut Haedar, selain pemilu ini berjalan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil, bermartabat, beretika, Muhammadiyah ingin agar pemilu berdiri tegak di atas konstitusi dan peraturan, serta yang tidak kalah pentingnya juga cerdas dan bertanggung jawab.
Disinggung mengenai dukungan Muhammadiyah kepada pasangan capres-cawapres pada Pemilu 2024, Haedar menegaskan bahwa Muhammadiyah sudah dikenal sebagai organisasi nonpolitik praktis.
"Juga ormas-ormas yang lain tidak dalam kapasitas untuk mendukung, yang dukung-mendukung itu parpol. Kami justru lewat cara yang dialogis, cara yang bersifat keilmuan, dan lewat cara elegan membuka ruang masyarakat untuk tahu dan cerdas dengan yang mereka pilih, bertanggung jawab apa yang mereka pilih," katanya.
Haedar menilai pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar merupakan aset strategis bangsa. "Kami berharap Rahmatullah melimpahi Mas Anies dan Gus Imin sebagai aset strategis bangsa," katanya.
Pada kesempatan sama, Anies Baswedan mengapresiasi Muhammadiyah atas acara dialog tersebut.
"Ini kesempatan bagi kami untuk menjelaskan apa yang menjadi rekam jejak, apa yang menjadi karya, apa yang jadi visi misi dan rencana. Di sisi lain bagi masyarakat melakukan penilaian, pencermatan atas apa yang kami lakukan," katanya.
Ia berharap kegiatan tersebut dapat membuat proses pemilu Indonesia menjadi proses pemilu yang penuh informasi.
"Memilih dengan pengetahuan yang lengkap, tentang calon, program, kinerja selama ini. Bersyukur diselenggarakan acara ini, sangat berterima kasih, acaranya luar biasa, audiens juga luar biasa, antusiasme besar," katanya.
Senada dengan itu, Muhaimin Iskandar mengatakan Muhammadiyah bukan sekadar mendidik anak bangsa, tetapi juga mendidik untuk cerdas berpolitik.
"Rawat bangsa melalui pemilu, jaga partisipasi pemilu. Masyarakat ikut menjadi bagian keberhasilan pemilu dan keberhasilan membentuk pemerintahan yang adil, makmur, dan sejahtera di masa yang akan datang," katanya.
Baca juga: Muhammadiyah Jateng titip aspirasi pada siapapun presiden terpilih
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir di Solo, Jawa Tengah, Rabu, berharap melalui kegiatan tersebut masyarakat menjadi paham, mengetahui pemikiran, dan rekam jejak calon pemimpin bangsa.
"Kami tidak ingin kontestasi pemilu berjalan rutin seperti biasa tanpa ada pembaruan, kemajuan untuk Indonesia ke depan. Yang kami juga harapkan bahwa Indonesia ke depan adalah Indonesia yang dicita-citakan oleh pendiri bangsa," katanya usai acara Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa yang menghadirkan pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Oleh karena itu, lanjut Haedar, selain pemilu ini berjalan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil, bermartabat, beretika, Muhammadiyah ingin agar pemilu berdiri tegak di atas konstitusi dan peraturan, serta yang tidak kalah pentingnya juga cerdas dan bertanggung jawab.
Disinggung mengenai dukungan Muhammadiyah kepada pasangan capres-cawapres pada Pemilu 2024, Haedar menegaskan bahwa Muhammadiyah sudah dikenal sebagai organisasi nonpolitik praktis.
"Juga ormas-ormas yang lain tidak dalam kapasitas untuk mendukung, yang dukung-mendukung itu parpol. Kami justru lewat cara yang dialogis, cara yang bersifat keilmuan, dan lewat cara elegan membuka ruang masyarakat untuk tahu dan cerdas dengan yang mereka pilih, bertanggung jawab apa yang mereka pilih," katanya.
Haedar menilai pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar merupakan aset strategis bangsa. "Kami berharap Rahmatullah melimpahi Mas Anies dan Gus Imin sebagai aset strategis bangsa," katanya.
Pada kesempatan sama, Anies Baswedan mengapresiasi Muhammadiyah atas acara dialog tersebut.
"Ini kesempatan bagi kami untuk menjelaskan apa yang menjadi rekam jejak, apa yang menjadi karya, apa yang jadi visi misi dan rencana. Di sisi lain bagi masyarakat melakukan penilaian, pencermatan atas apa yang kami lakukan," katanya.
Ia berharap kegiatan tersebut dapat membuat proses pemilu Indonesia menjadi proses pemilu yang penuh informasi.
"Memilih dengan pengetahuan yang lengkap, tentang calon, program, kinerja selama ini. Bersyukur diselenggarakan acara ini, sangat berterima kasih, acaranya luar biasa, audiens juga luar biasa, antusiasme besar," katanya.
Senada dengan itu, Muhaimin Iskandar mengatakan Muhammadiyah bukan sekadar mendidik anak bangsa, tetapi juga mendidik untuk cerdas berpolitik.
"Rawat bangsa melalui pemilu, jaga partisipasi pemilu. Masyarakat ikut menjadi bagian keberhasilan pemilu dan keberhasilan membentuk pemerintahan yang adil, makmur, dan sejahtera di masa yang akan datang," katanya.
Baca juga: Muhammadiyah Jateng titip aspirasi pada siapapun presiden terpilih