Batang (ANTARA) - PT Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah, memastikan sudah ada 13 tenant dari penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) berinvestasi di kawasan tersebut senilai Rp6,8 triliun.
Corporate Communications Manager PT Kawasan Industri Terpadu Batang Tanya Liwail Chamdy di Batang, Kamis, mengatakan, 13 tenant tersebut sudah melakukan perjanjian pemanfaatan tanah industri di Kawasan Industri Terpadu Batang.
"Ya, hingga Oktober 2023 ini sudah kami pastikan ada 13 tenant baik dari penanaman modal asing maupun PMDN yang sudah melakukan perjanjian berinvestasi di Kawasan Industri Terpadu Batang. Jika ditotal ada sekitar Rp6,8 triliun," katanya.
Menurut dia, 13 perusahaan tersebut antara lain PT KCC Glas dari Korea Selatan, PT Yih Quan Footwear dari Taiwan, PT Wavin dari Belanda, PT Rumah Keramik Indonesia, PT Jayamas Medica, PT Unipack Plasindo, PT Medica Indonesia, dan PT Samator.
Adapun, dari 13 perusahaan tersebut, kata dia, sudah ada 6 perusahaan yang sudah membangun konstruksi bangunan yaitu KCC Glass, PT Yih Quan Footwear, PT Rumah Keramik Indonesia, PT Jayamas Medika, PT Unipack Plasindo, dan Medika.
"Kemudian, 4 perusahaan yang sudah mulai perekrutan tenaga kerja yaitu PT Yih Quan Footwear, PT Rumah Keramik Indonesia, PT KCC Glass, dan PT Wavin. Adapun perusahaan yang akan melakukan perekrutan padat karya adalah PT Yih Quan yang diperkirakan merekrut sekitar 12 ribu orang ," katanya.Ia yang didampingi Media Relation Izzatul Umma mengatakan pada fase pertama, PT Kawasan Industri Terpadu Batang telah menyediakan lahan sekitar 450 hektare untuk pembangunan kawasan industri.
"Kami menargetkan pada 2024 perusahaan tersebut sudah mulai beroperasi. Kami memperkirakan mulai Maret 2024, PT Yih Quan Footwear sudah mulai beroperasi," katanya.