Semarang (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Kementerian Dalam Negeri RI (Kemendagri) menyelenggarakan kegiatan Literasi Digital Sektor Pemerintahan kepada anggota Satpol PP dan Linmas di lingkungan provinsi kabupaten kota secara hybrid.
"Pesan dari Bapak Presiden kita harus berlaku bijak dan cakap di dunia digital. Kita harus memerangi konten-konten negatif dan meningkatkan konten-konten positif ruang digital. Hal ini menjadi sangat penting untuk kita jaga agar situasi masyarakat tetap baik, kondusif apalagi menjelang pemilu 2024," kata Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo Boni Pudjianto.
Hal itu disampaikan Boni saat memberikan sambutan dalam kegiatan yang berlangsung di Bogor, Selasa (29/8) dan hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Pengembangan SDM Kemendagri Sugeng Haryono yang menekankan lebih berhati-hati dalam menerima informasi dan menyebarkan informasi di media sosial.
“Dari begitu banyak informasi tidak semuanya informasi itu layak untuk dikonsumsi, layak untuk diambil sebagai kebenaran, layak jadi validitas dan reabilitasnya maupun layak atau tidaknya untuk disebarkan,” jelas Sugeng
Pada sesi pemaparan dan diskusi, Machmudan Sadik selaku Widyaiswara Ahli Madya BPSDM Kementerian Dalam Negeri menjelaskan terkait kecakapan digital dalam menganalisis dampak positif dan negatif sebuah data, sehingga berhati-hati untuk melakukan sharing dan Yurika Xanthinia selaku Widyaiswara BPSDM Kementerian Dalam Negeri menyampaikan antisipasi keamanan dan keselamatan digital.
"Tujuan memahami keamanan digital adalah guna memahami apa yang harus diamankan dan persiapan penyelamatan bagi individu, institusi, dan masyarakat menuju ketika dan budaya bangsa," kata Yurika
Kegiatan Literasi Digital Sektor Pemerintahan kepada anggota Satpol PP dan Linmas merupakan salah satu upaya literasi digital di sektor pemerintahan dalam rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kemenkominfo.
Program Indonesia Makin Cakap Digital bertujuan untuk memberikan literasi tentang teknologi digital kepada 50 juta masyarakat Indonesia hingga tahun 2024.