Pemkab Batang ajak warga lulusan pelatihan kompetensi siap masuki dunia kerja
Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengajak warga yang telah lulus mengikuti pelatihan berbasis kompetensi dapat menyiapkan kemampuan diri untuk menghadapi dunia kerja.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batang Suprapto di Batang, Rabu, mengatakan hasil pelatihan berbasis kompetensi bisa menjadikan titik awal perjuangan mereka untuk mencari pekerjaan.
"Dalam mencari pekerjaan, para lulusan pelatihan ini harus benar-benar kompeten dan mempunyai 'soft skill' atau kemampuan, produktivitas, serta keterampilan khusus yang nantinya akan dibutuhkan oleh perusahaan," katanya.
Dia menjelaskan terkait dengan kompetensi dunia kerja di mana warga yang sudah memperoleh semua yang diajarkan dalam pelatihan berbasis kompetensi, tinggal menerapkan keinginan dan motivasi mereka bisa bekerja maupun berwirausaha mandiri.
Suprapto berpesan pada masyarakat yang telah melakukan pelatihan berbasis kompetensi untuk memiliki semangat yang kuat dalam menghadapi seleksi alam di dunia pekerjaan.
"Oleh karena, bagi warga yang santai dan malas-malasan maka akan tertinggal dengan teman lainnya yang terus berusaha mengasah kemampuan komunikasi agar dapat masuk dalam dunia kerja," katanya.
Dia mengatakan pada akhir 2023 banyak perusahaan di daerah ini yang membutuhkan penyerapan tenaga kerja sehingga masyarakat perlu meningkatkan kemampuan diri berkomunikasi.
"Saya berharap saat ini masyarakat agar berlomba-lomba meningkatkan kemampuan diri untuk memiliki 'soft skill' yang dibutuhkan perusahaan karena jika tidak maka akan menjadi penonton saja," katanya.
Peserta pelatihan, Nur Khofifah Mahfirotun, mengaku senang lulus dalam pelatihan menjahit yang digelar Balai Latihan Kerja Kabupaten Batang.
"Pada awalnya, saya mengira mudah dalam pelatihan itu. Namun, setelah berlangsung ternyata cukup susah dan butuh kerja keras untuk dapat mengikuti materi," katanya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batang Suprapto di Batang, Rabu, mengatakan hasil pelatihan berbasis kompetensi bisa menjadikan titik awal perjuangan mereka untuk mencari pekerjaan.
"Dalam mencari pekerjaan, para lulusan pelatihan ini harus benar-benar kompeten dan mempunyai 'soft skill' atau kemampuan, produktivitas, serta keterampilan khusus yang nantinya akan dibutuhkan oleh perusahaan," katanya.
Dia menjelaskan terkait dengan kompetensi dunia kerja di mana warga yang sudah memperoleh semua yang diajarkan dalam pelatihan berbasis kompetensi, tinggal menerapkan keinginan dan motivasi mereka bisa bekerja maupun berwirausaha mandiri.
Suprapto berpesan pada masyarakat yang telah melakukan pelatihan berbasis kompetensi untuk memiliki semangat yang kuat dalam menghadapi seleksi alam di dunia pekerjaan.
"Oleh karena, bagi warga yang santai dan malas-malasan maka akan tertinggal dengan teman lainnya yang terus berusaha mengasah kemampuan komunikasi agar dapat masuk dalam dunia kerja," katanya.
Dia mengatakan pada akhir 2023 banyak perusahaan di daerah ini yang membutuhkan penyerapan tenaga kerja sehingga masyarakat perlu meningkatkan kemampuan diri berkomunikasi.
"Saya berharap saat ini masyarakat agar berlomba-lomba meningkatkan kemampuan diri untuk memiliki 'soft skill' yang dibutuhkan perusahaan karena jika tidak maka akan menjadi penonton saja," katanya.
Peserta pelatihan, Nur Khofifah Mahfirotun, mengaku senang lulus dalam pelatihan menjahit yang digelar Balai Latihan Kerja Kabupaten Batang.
"Pada awalnya, saya mengira mudah dalam pelatihan itu. Namun, setelah berlangsung ternyata cukup susah dan butuh kerja keras untuk dapat mengikuti materi," katanya.