Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar Bursa Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) 2023 di Komplek Gelanggang Olahraga (GOR) Satria Purwokerto, Kabupaten Banyumas, 12-14 Mei, yang diikuti 188 stan.
"Ide penyelenggaraan kegiatan ini dalam upaya percepatan peningkatan dan pengembangan kemampuan UMK menjadi usaha yang tangguh dan mandiri, serta meningkatkan peran UMK dalam pembangunan daerah melalui pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya Jawa Tengah," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jateng Eddy Sulistyo Bramiyanto di Purwokerto, Jumat.
Ia mengharapkan Bursa KUKM 2023 menjadi kegiatan kolaborasi terbesar yang diselenggarakan Pemprov Jateng dalam 10 tahun terakhir.
Menurut dia, kolaborasi tersebut melibatkan antarorganisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Jateng, pemerintah kabupaten/kota se-Jateng, perbankan, akademisi, badan usaha milik negara/daerah, serta swasta.
"Kegiatan tersebut memberikan forum dan jaringan kolaborasi yang seluas-luasnya bagi KUKM, yang dikemas dalam berbagai konten acara, yaitu informasi kebutuhan atau tren pasar, serta melalui membuka atau memperluas jaringan pasar sub-event expo (sub-acara pameran, red.) KUKM, serta business matching (pencocokan bisnis)," jelasnya.
Ia mengatakan Bursa KUKM 2023 juga memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan KUKM maupun masyarakat melalui sub-acara pameran dan layanan, serta berbagai bimbingan teknis dan pelatihan.
Selain itu, kata dia, memberikan informasi atau laporan kepada masyarakat tentang hasil intervensi kolaborasi pemangku kepentingan di Jateng kepada UKM, serta upaya pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengangguran melalui sub-acara festival desa binaan, pasar pagi khusus untuk UKM sektor perikanan dan perkebunan atau pertanian, serta dan ekspo KUKM.
"Jumlah klaster ekspo, yaitu klaster KUKM 54 booth, klaster desa binaan 50 booth, ekspose dan layanan 18 booth, fresh and wonder-fruit 16 booth, dan street food 50 booth," katanya.
Menurut dia, peserta merupakan UKM binaan atau produk layanan atau ekspose BUMN, BUMD, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, OPD Pemprov Jateng, Perbarindo dan Baznas.
Sementara itu, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng KH Ahmad Darodji mengatakan Bursa KUKM 2023 merupakan kegiatan positif dan sangat bagus karena menggerakkan ekonomi masyarakat, sehingga UMKM bisa meningkat.
"Ini sangat bagus. Mereka sudah layak ekspor saya kira," tegasnya.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan pihaknya juga siap melakukan pelatihan untuk UMKM potensial seperti mocaf, minyak kelapa, kurungan burung dan sebagainya.
Baca juga: Ini harapan Ganjar untuk penggantinya sebagai Gubernur Jateng