Solo (ANTARA) -
Ia mengatakan dari realisasi tersebut untuk penarikan melalui Bank Indonesia baik oleh perbankan maupun penukaran oleh masyarakat dengan menggunakan kas keliling sebesar Rp4,12 triliun.
"Ini juga sesuai perkiraan, sedangkan Rp1,9 triliun dari transaksi uang kartal antarbank (tukab). Jadi bank setelah menerima setoran nasabah kan (bank) ada yang disetorkan ke BI. Untuk efisiensi bank yang mau setor dan bank yang mau narik dikliringkan, ditukab," katanya.
Jika dibandingkan dengan periode Lebaran 2023 realisasi kebutuhan uang kartal di Solo Raya naik sekitar 8 persen.
"Kalau tahun lalu realisasinya Rp5,6 triliun. Untuk kebutuhan uang kartal di Solo memang tidak hanya dicukupi oleh BI Solo maupun perbankan Solo tetapi juga dicukupi oleh uang yang dibawa oleh para pemudik," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, untuk arus uang masuk ke BI atau akan terlihat usai libur Lebaran.
"Melihat biasanya bisa sampai 150 persen atau bahkan mencapai 175 persen. Ini yang dibawa pemudik banyak uang dari luar Solo yang menggerakkan ekonomi Solo selama mudik. Tapi ketahuan setelah masuk datanya, berdasarkan historisnya 150-175 persen," katanya.
Ia mengatakan puncak arus uang masuk ini akan terjadi sampai dengan minggu kedua Lebaran.