Pekalongan (ANTARA) - Sebanyak 918 jiwa korban banjir di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, bertahan di beberapa tempat pengungsian karena rumah tempat tinggal mereka masih tergenang air.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa saat ini genangan air di wilayah Kecamatan Pekalongan Timur yang terdampak banjir kini sudah mulai surut sehingga warga mulai kembali ke rumahnya masing-masing.
"Adapun, bagi warga yang terdampak banjir yang berada di di beberapa wilayah Kecamatan Pekalongan Utara seperti Bandengan, Degayu, dan Pasirkraton Kramat masih memilih menetap di pengungsian," katanya.
Dikatakan, ketinggian air di wilayah Pasirsari masih sekitar 30 centimeter, Degayu 40 centimeter, serta Bandengan dan Kandang Panjang 30 sentimeter karena ada genangan dampak rob dan limpasan sungai Gabus
Selain faktor hujan mulai reda, pompa sudah bisa beraktivitas lagi, dan tanggul darurat selesai dibangun, kata dia, memilih meninggalkan tempat pengungsian.
"Saat ini hanya ada genangan air di cekungan saja. Berdasar data, dari hampir 2.000 pengungsi kini hanya tinggal 918 jiwa. Kami berharap curah hujan segera berhenti," katanya.
Dikatakan, saat ini pihaknya masih terus melakukan patroli kesiapsiagaan dan melakukan distribusi air bersih, serta mendukung layanan pengungsian yang dilakukan oleh dinsos dan dinas kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto mengatakan saat ini pihaknya bekerjasama dengan puskesmas dan public safety center (PSC) telah menyiagakan petugas untuk memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat yang dibuka di titik-titik posko pengungsian.
"Pos kesehatan di pengungsian ini hanya memberikan layanan kesehatan ringan. Apabila dirasakan ada keluhan dan gejala penyakit berat maka petugas akan segera merujuk yang bersangkutan ke puskesmas atau ke RSUD terdekat," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Tri Nurtiyasih mengatakan selain melakukan kerja sama dengan puskesmas dan PSC, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan BPBD terkait lokasi pengungsian warga terdampak banjir.
"Hal itu, diharapkan bisa terpantau oleh petugas agar 'standby' sejak pagi hingga semua warga di pengungsian terlayani. Selain tiu, kami juga melakukan 'mobile' untuk memantau di beberapa titik," katanya.