Solo (ANTARA) - Pengendalian inflasi pangan masih menjadi salah satu fokus Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Surakarta, Jawa Tengah, salah satunya dengan memastikan ketersediaan komoditas pokok di kalangan masyarakat.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Surakarta Nugroho Joko Prastowo di Solo, Senin mengatakan salah satu komoditas yang memberikan sumbangan besar terhadap inflasi yakni cabai.
Oleh karena itu, sebagai tindak lanjut pencanangan gerakan pengendalian inflasi pangan Solo Raya pada bulan September, salah satu yang dilakukan adalah membiasakan menanam bahan makanan di lingkungan masing-masing oleh seluruh lapisan masyarakat.
"Kami memberikan 77.000 bibit cabai di Solo Raya," katanya di sela penyerahan bibit tanaman cabai ke Korem 077 Warastratama.
Selain kepada TNI, penyerahan bibit tanaman cabai juga sudah diberikan kepada aparatur sipil negara (ASN), kelompok PKK, kelompok wanita tani, dan pondok pesantren.
"Harapannya gerakan ini mampu mengurangi tekanan inflasi yang dari cabai, karena harga cabai sempat tinggi," katanya.
Ia mengatakan yang lebih penting adalah masyarakat membiasakan untuk menanam di lingkungan sekitar, di antaranya tomat, terong, dan paprika.
"Kalau bisa dipenuhi dari pekarangan kenapa tidak. Ini bisa mengurangi inflasi, seiring banyak permintaan dari kegiatan yang bertubi-tubi. Memang (banyaknya kegiatan) berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tapi bagusnya kalau inflasi juga terkendali," katanya.
Sementara itu, saat ini tingkat inflasi di Kota Solo sebesar 7,29 persen sampai November 2022 year on year. Angka tersebut turun dibandingkan tingkat inflasi di Kota Solo yang sempat di angka 7,53 persen sampai Oktober 2022.
"Sekarang sudah turun jadi 7,29 persen. Harapannya, akhir tahun ini inflasi tetap terkendali sehingga bisa lebih rendah lagi," katanya.