Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menyiapkan anggaran sebesar Rp4 miliar dan menerbitkan surat edaran untuk seluruh desa agar menanam tanaman pangan cepat panen sebagai upaya mengendalikan inflasi di daerah.
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Polres dan Kodim serta stakeholder lainnya untuk bersama-sama mengendalikan inflasi.
"Kami siapkan 2 persen atau Rp4 miliar dari dana alokasi umum (DAU) untuk pengendalian inflasi guna mensubsidi bahan bakar minyak bagi sopir, bantuan sembako nelayan, dan padat karya," katanya.
Dikatakannya surat edaran untuk menanam tanaman cepat panen bisa dilaksanakan di pekarangan warga atau di polibag.
Bagi warga yang tidak bisa membeli bibit, kata dia, pemkab melalui Dinas Pertanian akan memberikan bantuan bibit tanaman pangan cepat panen.
Lani Dwi Rejeki mengatakan harga kebutuhan pangan masyarakat di pasaran masih relatif stabil karena baik pasokan maupun distribusi masih aman dan lancar.
"Harga kebutuhan pangan masih relatif stabil, jika pun ada kenaikan masih dalam batas wajar," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Batang Subiyanto mengatakan harga kebutuhan pangan masih stabil dan diharapkan bisa hingga akhir 2022," katanya.
Harga sejumlah kebutuhan pokok yang masih stabil yaitu beras premium Rp12 ribu per kilogram, beras medium Rp10 ribu/kilogram, gula pasir Rp13 ribu/kilogram, dan daging sapi Rp126 ribu/kilogram.