BPJAMSOSTEK Semarang Pemuda terus ajak para nelayan jadi peserta
Semarang (ANTARA) - BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Semarang Pemuda terus meningkatkan kepesertaan dari sektor pekerja bukan pekerja upah (BPU) termasuk para nelayan agar menjadi peserta dan dapat terlindungi.
Hal tersebut disampaikan Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Semarang Pemuda Multanti di sela-sela penyerahan santunan secara simbolis kepada ahli waris nelayan dan pedagang ikan di daerah Tambaklorok, Kecamatan Semarang Utara, Sabtu.
"Kali ini ada dua ahli waris, masing-masing mendapatkan Rp42 juta yang merupakan Program Jaminan Kematian. Harapannya dengan penyerahan santunan ini, nelayan dan pedagang ikan yang belum mendaftar bisa semakin yakin dan sadar akan pentingnya menjadi BPJS Ketenagakerjaan," kata Multanti.
Baca juga: Linmas di Kudus didaftar jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan
Multanti menegaskan seluruh pekerjaan memiliki risiko dan wajib terlindungi dalam jaminan sosial ketenagakerjaan, apalagi iurannya pun terjangkau yakni Rp16.800 sudah mendapatkan dua manfaat yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
Bahkan, jika ada yang ingin menabung, kata Multanti, maka bisa menambahkan Rp20 ribu dan akan mendapatkan tambahan manfaat yakni Jaminan Hari Tua (JHT).
Miskan (46) mengaku istrinya Farida (45) yang sehari-hari sebelumnya sebagai pedagang ikan meninggal dunia. Ayah dari tiga anak ini pun mengaku bersyukur dengan adanya santunan Jaminan Kematian yang ia terima, sehingga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari sekaligus untuk membayar hutang.
Baca juga: Anggoro: Apapun profesinya, pekerja berhak sejahtera
Hal sama juga disampaikan Titik Besari (49) yang mengaku suaminya Dhorifin yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan meninggal dunia dan dengan adanya santunan JKM dari BPJS Ketenagakerjaan dimanfaatkan juga untuk membayar hutang dan untuk bertahan hidup.
Dalam kesempatan tersebut, para nelayan juga mendapatkan bantuan paket sembako dari stakeholder terkait sebagai salah satu upaya untuk membantu para nelayan di tengah musim paceklik saat ini.
Baca juga: BPJAMSOSTEK berharap BSU bermanfaat bagi seluruh pekerja
Hal tersebut disampaikan Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Semarang Pemuda Multanti di sela-sela penyerahan santunan secara simbolis kepada ahli waris nelayan dan pedagang ikan di daerah Tambaklorok, Kecamatan Semarang Utara, Sabtu.
"Kali ini ada dua ahli waris, masing-masing mendapatkan Rp42 juta yang merupakan Program Jaminan Kematian. Harapannya dengan penyerahan santunan ini, nelayan dan pedagang ikan yang belum mendaftar bisa semakin yakin dan sadar akan pentingnya menjadi BPJS Ketenagakerjaan," kata Multanti.
Baca juga: Linmas di Kudus didaftar jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan
Multanti menegaskan seluruh pekerjaan memiliki risiko dan wajib terlindungi dalam jaminan sosial ketenagakerjaan, apalagi iurannya pun terjangkau yakni Rp16.800 sudah mendapatkan dua manfaat yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
Bahkan, jika ada yang ingin menabung, kata Multanti, maka bisa menambahkan Rp20 ribu dan akan mendapatkan tambahan manfaat yakni Jaminan Hari Tua (JHT).
Miskan (46) mengaku istrinya Farida (45) yang sehari-hari sebelumnya sebagai pedagang ikan meninggal dunia. Ayah dari tiga anak ini pun mengaku bersyukur dengan adanya santunan Jaminan Kematian yang ia terima, sehingga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari sekaligus untuk membayar hutang.
Baca juga: Anggoro: Apapun profesinya, pekerja berhak sejahtera
Hal sama juga disampaikan Titik Besari (49) yang mengaku suaminya Dhorifin yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan meninggal dunia dan dengan adanya santunan JKM dari BPJS Ketenagakerjaan dimanfaatkan juga untuk membayar hutang dan untuk bertahan hidup.
Dalam kesempatan tersebut, para nelayan juga mendapatkan bantuan paket sembako dari stakeholder terkait sebagai salah satu upaya untuk membantu para nelayan di tengah musim paceklik saat ini.
Baca juga: BPJAMSOSTEK berharap BSU bermanfaat bagi seluruh pekerja