Anggoro: Apapun profesinya, pekerja berhak sejahtera
pendaftaran dan pembayaran iuran juga makin mudah karena dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja melalui aplikasi Jamsostek Mobile (JMO)
Semarang (ANTARA) - Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Anggoro Eko Cahyo dalam kunjungannya di rangkaian kegiatan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Surakarta mengatakan apapun profesi yang dimiliki pekerja Indonesia mereka berhak sejahtera dengan memiliki perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
"Semua pekerja apapun profesinya punya risiko, pada saat bekerja ada kecelakaan, atau kematian, atau di hari tua ada risiko juga, manfaatnya apa kalau menjadi peserta, mereka bisa bekerja dengan fokus, tidak usah pikir risiko, risikonya pindahkan saja ke kita, jadi sesuai kampanye kita Kerja Keras Bebas Cemas, pokoknya para pekerja kerja keras saja, nanti kecemasan kita yang tanggung, karena jika terjadi risiko kami yang akan cover, termasuk beasiswa untuk dua orang dari TK sampai perguruan tinggi," kata Anggoro.
Pada Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Surakarta tanggal 18-20 November 2022, BPJAMSOSTEK hadir membuka booth di tengah-tengah rangkaian kegiatan Muktamar Muhammadiyah.
"Kita sebenarnya lebih kepada mendekati calon peserta. Jadi targetnya adalah semakin banyak peserta atau takmirin yang hadir di sini mereka akan semakin aware mengenai BPJS Ketenagakerjaan, karena itu bagian dari risiko yang dihadapi saat bekerja, dan kita mulai fokus pada pekerja bukan penerima upah, para petani, nelayan, pengusaha- pengusaha mikro, online, UMKM yang kita yakini banyak dari yang hadir di sini memiliki profesi itu dan belum tau adanya jaminan sosial ketenagakerjaan, karena itu adalah hak mereka,” tambah Anggoro.
Dalam kunjungannya Anggoro juga menyerahkan simbolis kartu kepesertaan kepada Direktur Utama Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta Mardiatmo, dirinya menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi dikarenakan RS PKU Muhammadiyah merupakan contoh baik bagi badan usaha atau rumah sakit lain dikarenakan mendaftarkan seluruh pekerjanya menjadi peserta BPJAMSOSTEK.
"Selaras dengan tema Muktamar Muhammadiyah tahun ini yaitu memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta, kita harapkan ke depan semakin banyak pekerja Indonesia yang terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan, sehingga produktivitas pekerja Indonesia meningkat, Bangsa kita akan semakin maju, dan berujung pada pekerja yang sejahtera," jelas Anggoro.
Baca juga: BPJAMSOSTEK bersama BKD Jateng maksimalkan perlindungan pegawai non-ASN
Hingga bulan Oktober 2022 jumlah peserta aktif BPJAMSOSTEK sudah mencapai 36,48 juga pekerja. Dari angka tersebut jumlah pekerja dari segmen pekerja informal (bukan penerima upah) baru mencapai 5 juta pekerja, hal ini yang menyebabkan BPJAMSOSTEK terus melakukan sosialisasi dan edukasi melalui kampanye Kerja Keras Bebas Cemas agar pekerja informal yang jumlahnya sangat banyak untuk mendaftarkan dirinya.
Lebih jauh Anggoro mengatakan pihaknya terus meningkatkan kualitas layanan baik saat pekerja mendaftar, membayar iuran ataupun saat pekerja akan menerima manfaat sebagai peserta.
"Kini proses pendaftaran dan pembayaran iuran juga makin mudah karena dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja melalui aplikasi Jamsostek Mobile (JMO) serta kanal kerja sama lainnya," katanya.
Anggoro berharap kehadiran pihaknya di rangkaian kegiatan Muktamar ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh pengunjung yang datang untuk mendapatkan informasi sebanyak- banyaknya tentang program dan manfaat menjadi peserta.
"Jadi harapannya seluruh pekerja di Indonesia ke depan menjadi lebih sejahtera karena segala risiko yang mungkin timbul saat bekerja sudah dijamin oleh negara melalui BPJAMSOSTEK. Tidak hanya untuk diri pekerja itu saja, namun akan melindungi orang- orang terkasih, yaitu suami atau istri hingga anak- anak," kata Anggoro.
Dalam kesempatan terpisah Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jawa Tengah-DIY Cahyani Indriasari mengatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan jumlah kepesertaan dari sektor pekerja bukan penerima upah di wilayah Jateng dan DIY.
"Potensi peserta pada sektor pekerja bukan penerima upah di Jateng sangat tinggi dan kami terus berusaha meningkatkan jumlah kepesertaannya," kata Naning, panggilan akrab Cahyaning Indriasari.
Baca juga: BPJAMSOSTEK berharap BSU bermanfaat bagi seluruh pekerja
"Semua pekerja apapun profesinya punya risiko, pada saat bekerja ada kecelakaan, atau kematian, atau di hari tua ada risiko juga, manfaatnya apa kalau menjadi peserta, mereka bisa bekerja dengan fokus, tidak usah pikir risiko, risikonya pindahkan saja ke kita, jadi sesuai kampanye kita Kerja Keras Bebas Cemas, pokoknya para pekerja kerja keras saja, nanti kecemasan kita yang tanggung, karena jika terjadi risiko kami yang akan cover, termasuk beasiswa untuk dua orang dari TK sampai perguruan tinggi," kata Anggoro.
Pada Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Surakarta tanggal 18-20 November 2022, BPJAMSOSTEK hadir membuka booth di tengah-tengah rangkaian kegiatan Muktamar Muhammadiyah.
"Kita sebenarnya lebih kepada mendekati calon peserta. Jadi targetnya adalah semakin banyak peserta atau takmirin yang hadir di sini mereka akan semakin aware mengenai BPJS Ketenagakerjaan, karena itu bagian dari risiko yang dihadapi saat bekerja, dan kita mulai fokus pada pekerja bukan penerima upah, para petani, nelayan, pengusaha- pengusaha mikro, online, UMKM yang kita yakini banyak dari yang hadir di sini memiliki profesi itu dan belum tau adanya jaminan sosial ketenagakerjaan, karena itu adalah hak mereka,” tambah Anggoro.
Dalam kunjungannya Anggoro juga menyerahkan simbolis kartu kepesertaan kepada Direktur Utama Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta Mardiatmo, dirinya menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi dikarenakan RS PKU Muhammadiyah merupakan contoh baik bagi badan usaha atau rumah sakit lain dikarenakan mendaftarkan seluruh pekerjanya menjadi peserta BPJAMSOSTEK.
"Selaras dengan tema Muktamar Muhammadiyah tahun ini yaitu memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta, kita harapkan ke depan semakin banyak pekerja Indonesia yang terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan, sehingga produktivitas pekerja Indonesia meningkat, Bangsa kita akan semakin maju, dan berujung pada pekerja yang sejahtera," jelas Anggoro.
Baca juga: BPJAMSOSTEK bersama BKD Jateng maksimalkan perlindungan pegawai non-ASN
Hingga bulan Oktober 2022 jumlah peserta aktif BPJAMSOSTEK sudah mencapai 36,48 juga pekerja. Dari angka tersebut jumlah pekerja dari segmen pekerja informal (bukan penerima upah) baru mencapai 5 juta pekerja, hal ini yang menyebabkan BPJAMSOSTEK terus melakukan sosialisasi dan edukasi melalui kampanye Kerja Keras Bebas Cemas agar pekerja informal yang jumlahnya sangat banyak untuk mendaftarkan dirinya.
Lebih jauh Anggoro mengatakan pihaknya terus meningkatkan kualitas layanan baik saat pekerja mendaftar, membayar iuran ataupun saat pekerja akan menerima manfaat sebagai peserta.
"Kini proses pendaftaran dan pembayaran iuran juga makin mudah karena dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja melalui aplikasi Jamsostek Mobile (JMO) serta kanal kerja sama lainnya," katanya.
Anggoro berharap kehadiran pihaknya di rangkaian kegiatan Muktamar ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh pengunjung yang datang untuk mendapatkan informasi sebanyak- banyaknya tentang program dan manfaat menjadi peserta.
"Jadi harapannya seluruh pekerja di Indonesia ke depan menjadi lebih sejahtera karena segala risiko yang mungkin timbul saat bekerja sudah dijamin oleh negara melalui BPJAMSOSTEK. Tidak hanya untuk diri pekerja itu saja, namun akan melindungi orang- orang terkasih, yaitu suami atau istri hingga anak- anak," kata Anggoro.
Dalam kesempatan terpisah Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jawa Tengah-DIY Cahyani Indriasari mengatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan jumlah kepesertaan dari sektor pekerja bukan penerima upah di wilayah Jateng dan DIY.
"Potensi peserta pada sektor pekerja bukan penerima upah di Jateng sangat tinggi dan kami terus berusaha meningkatkan jumlah kepesertaannya," kata Naning, panggilan akrab Cahyaning Indriasari.
Baca juga: BPJAMSOSTEK berharap BSU bermanfaat bagi seluruh pekerja