Pemkot Pekalongan latih pelaku ekonomi kreatif batik
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, memberikan pelatihan ekonomi kreatif pencipta tren busana batik pada para milenial untuk menarik kepedulian generasi muda terhadap kerajinan batik dan mendorong keikutsertaan mereka membangkitkan ekonomi di daerah itu.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kota Pekalongan Retno Purnomo di Pekalongan, Jumat, mengatakan selama dua tahun pandemi COVID-19, sektor ekonomi yang bersumber dari pariwisata maupun kebudayaan mengalami keterpurukan.
Namun, kata dia, kondisi saat ini kasus COVID-19 sudah melandai sehingga pihaknya memfokuskan sejumlah program kegiatan di antaranya memberikan pelatihan ekonomi kreatif pada para milenial.
"Karena Kota Pekalongan sebagai pusat kerajinan batik maka kami mengangkat sektor dan fesyen untuk kembali membangkitkan perekonomian daerah," katanya.
Ia berharap, dengan memberikan pelatihan ekonomi kreatif pada generasi muda akan melahirkan ide-ide kreatif mereka sehingga batik bisa terus berkembang dan diminati pasar domestik maupun mancanegara.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Pekalongan Inggit Soraya mengatakan pelatihan ini dapat menjadi motivasi para desainer, pembatik, maupun pelajar untuk mengangkat batik Pekalongan menjadi pencipta tren dan mampu memperluas pangsa pasar, baik di tingkat nasional maupun internasional.
"Kami mengapresiasi adanya kegiatan pelatihan ekonomi kreatif sebagai upaya membangkitkan perekonomian dan kepedulian generasi muda terhadap batik," katanya.
Dia mengatakan generasi muda saat ini masih tidak percaya diri jika menggunakan batik sebagai pakaian sehari-hari padahal batik sudah mendunia.
"Oleh karena itu, kami mengajak generasi mudah bangga memakai pakaian batik sekaligus meneruskan usaha untuk melestarikan batik," katanya.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kota Pekalongan Retno Purnomo di Pekalongan, Jumat, mengatakan selama dua tahun pandemi COVID-19, sektor ekonomi yang bersumber dari pariwisata maupun kebudayaan mengalami keterpurukan.
Namun, kata dia, kondisi saat ini kasus COVID-19 sudah melandai sehingga pihaknya memfokuskan sejumlah program kegiatan di antaranya memberikan pelatihan ekonomi kreatif pada para milenial.
"Karena Kota Pekalongan sebagai pusat kerajinan batik maka kami mengangkat sektor dan fesyen untuk kembali membangkitkan perekonomian daerah," katanya.
Ia berharap, dengan memberikan pelatihan ekonomi kreatif pada generasi muda akan melahirkan ide-ide kreatif mereka sehingga batik bisa terus berkembang dan diminati pasar domestik maupun mancanegara.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Pekalongan Inggit Soraya mengatakan pelatihan ini dapat menjadi motivasi para desainer, pembatik, maupun pelajar untuk mengangkat batik Pekalongan menjadi pencipta tren dan mampu memperluas pangsa pasar, baik di tingkat nasional maupun internasional.
"Kami mengapresiasi adanya kegiatan pelatihan ekonomi kreatif sebagai upaya membangkitkan perekonomian dan kepedulian generasi muda terhadap batik," katanya.
Dia mengatakan generasi muda saat ini masih tidak percaya diri jika menggunakan batik sebagai pakaian sehari-hari padahal batik sudah mendunia.
"Oleh karena itu, kami mengajak generasi mudah bangga memakai pakaian batik sekaligus meneruskan usaha untuk melestarikan batik," katanya.