Solo (ANTARA) - Penerapan wajib vaksinasi penguat di sejumlah sektor beberapa waktu terakhir mendorong antusiasme warga di Solo, Jawa Tengah, untuk mengikuti program tersebut.
"Kelihatan 3-4 hari ini mengalami kenaikan, meski tidak tinggi namun ada gregetnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih di Solo, Rabu.
Ia mencontohkan jika biasanya pada pemberian vaksinasi penguat di kegiatan car free day atau hari bebas kendaraan hanya diikuti oleh 13-15 orang saat ini naik dua kali lipat hingga 30 orang.
"Sebelum ada aturan itu hanya 15-an. Kalau hanya dua (peserta vaksin) ya maaf bukan kami tolak tapi kan buang vaksin terlalu banyak. Biasanya kemudian kami arahkan ke faskes saja (untuk mengikuti vaksinasi penguat)," kata Siti
Baca juga: Vaksinasi penguat jadi syarat pencairan TPP di Surakarta
Disinggung mengenai rencana kembali melibatkan pihak swasta seperti pusat perbelanjaan untuk menyelenggarakan kegiatan vaksinasi penguat, dia mengatakan hal itu harus melihat efisiensi dan efektivitasnya.
"Sebetulnya vaksinasi ke mal kan secara berkala kami lakukan, namun kalau kami harus menjaga tapi yang vaksin hanya satu kan tenaga bisa kerja yang lain. Apalagi sekarang ada BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional), kami melayani masyarakat tapi efektif dan efisiennya harus dilihat," katanya.
Kadinkes mengatakan untuk saat ini secara keseluruhan realisasi vaksinasi penguat di Solo sebanyak 500-700 dosis per hari. Padahal jika seluruh sasaran bersedia menjalani vaksinasi penguat, pihaknya bisa menargetkan pemberian 4.000 dosis per hari.
"Jadi sekarang di lapangan kami bisa dapat 70-80 sudah senang rasanya. Seperti di Puskesmas Ngoresan itu capaiannya masih 70 per hari," katanya.
Secara keseluruhan, dikatakannya, capaian vaksinasi penguat di Kota Solo sebesar 58,9 persen atau setara dengan 245.692 orang.
Baca juga: Lewat sekolah, Jateng gencarkan vaksinasi penguat
Baca juga: Pemkab Banyumas percepat vaksinasi penguat