Perbaikan rumah korban banjir Pati gunakan CSR Bank Jateng
Pati (ANTARA) - Perbaikan rumah warga di Kecamatan Margoyoso Pati, Jawa Tengah, yang mengalami kerusakan akibat banjir bandang bakal meminta bantuan Bank Jateng melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (Coorporate Social Responsibility/CSR), kata Bupati Pati Haryanto.
"Selain meminta bantuan Bank Jateng, kami juga akan mengajukan bantuan kepada Baznas serta dari anggaran APBD Pati," ujarnya di Pati, Selasa.
Ia mengungkapkan Pemkab Pati tetap berkomitmen menyelesaikan permasalahan tersebut, karena tercatat ada 14 rumah warga di Desa Bulumanis Kidul dan 18 rumah warga di Desa Tunjungrejo yang terdampak banjir bandang pada 14 Juli 2022.
Bahkan, kata dia, ada rumah warga yang hilang terbawa arus banjir bandang sehingga harus segera ada bantuan pembangunan rumah karena tidak mungkin mengungsi dalam waktu lama.
Baca juga: Penanganan banjir Pati tinggal perbaikan tanggul sungai
Sementara estimasi kerugian akibat banjir bandang tersebut, diperkirakan mencapai Rp32 miliar.
Nilai kerugian tersebut merupakan hasil penghitungan dampak banjir di empat kecamatan mulai dari Kecamatan Pati, Kecamatan Trangkil, Kecamatan Wedarijaksa serta Kecamatan Margoyoso. Sedangkan jumlah desa terdampak mencapai 26 desa.
Baca juga: 26 desa di Pati terdampak banjir
Adapun kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan, yakni mulai dari sektor pertanian, perikanan, rumah penduduk hingga fasilitas umum.
"Kami berharap penanganan pasca banjir ini bisa segera terealisasi sehingga masyarakat bisa kembali ke rumahnya masing-masing dan beraktivitas," ujarnya.
Baca juga: Puluhan rumah di Kecamatan Margoyoso Pati hanyut akibat banjir
Ia menegaskan bahwa upaya-upaya pemerintah saat ini sudah maksimal untuk membantu penanganan banjir bandang dengan dua prioritas. Di antaranya penanganan warga yang terkena dampak cukup parah sehingga tidak bisa memasak lantaran rumahnya hilang tersapu banjir dengan menyiapkan dapur umum.
Kemudian, kata Haryanto, pemkab memfokuskan untuk penanganan tanggul sementara guna mengantisipasi jika ada hujan turun yang dapat mengakibatkan luapan air kembali.
"Karena tanggul ini merupakan upaya untuk mencegah supaya jangan sampai terjadi kalau ada banjir. Setelah tanggul, kemudian pembersihan lahan yang ada di sekitarnya kemudian dilanjutkan pembangunan rumah," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bupati: Perbaikan rumah korban banjir Pati gunakan CSR Bank Jateng
"Selain meminta bantuan Bank Jateng, kami juga akan mengajukan bantuan kepada Baznas serta dari anggaran APBD Pati," ujarnya di Pati, Selasa.
Ia mengungkapkan Pemkab Pati tetap berkomitmen menyelesaikan permasalahan tersebut, karena tercatat ada 14 rumah warga di Desa Bulumanis Kidul dan 18 rumah warga di Desa Tunjungrejo yang terdampak banjir bandang pada 14 Juli 2022.
Bahkan, kata dia, ada rumah warga yang hilang terbawa arus banjir bandang sehingga harus segera ada bantuan pembangunan rumah karena tidak mungkin mengungsi dalam waktu lama.
Baca juga: Penanganan banjir Pati tinggal perbaikan tanggul sungai
Sementara estimasi kerugian akibat banjir bandang tersebut, diperkirakan mencapai Rp32 miliar.
Nilai kerugian tersebut merupakan hasil penghitungan dampak banjir di empat kecamatan mulai dari Kecamatan Pati, Kecamatan Trangkil, Kecamatan Wedarijaksa serta Kecamatan Margoyoso. Sedangkan jumlah desa terdampak mencapai 26 desa.
Baca juga: 26 desa di Pati terdampak banjir
Adapun kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan, yakni mulai dari sektor pertanian, perikanan, rumah penduduk hingga fasilitas umum.
"Kami berharap penanganan pasca banjir ini bisa segera terealisasi sehingga masyarakat bisa kembali ke rumahnya masing-masing dan beraktivitas," ujarnya.
Baca juga: Puluhan rumah di Kecamatan Margoyoso Pati hanyut akibat banjir
Ia menegaskan bahwa upaya-upaya pemerintah saat ini sudah maksimal untuk membantu penanganan banjir bandang dengan dua prioritas. Di antaranya penanganan warga yang terkena dampak cukup parah sehingga tidak bisa memasak lantaran rumahnya hilang tersapu banjir dengan menyiapkan dapur umum.
Kemudian, kata Haryanto, pemkab memfokuskan untuk penanganan tanggul sementara guna mengantisipasi jika ada hujan turun yang dapat mengakibatkan luapan air kembali.
"Karena tanggul ini merupakan upaya untuk mencegah supaya jangan sampai terjadi kalau ada banjir. Setelah tanggul, kemudian pembersihan lahan yang ada di sekitarnya kemudian dilanjutkan pembangunan rumah," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bupati: Perbaikan rumah korban banjir Pati gunakan CSR Bank Jateng