Solo (ANTARA) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memetakan 47 proyek investasi berkelanjutan untuk memudahkan investor dalam mengambil keputusan menanamkan modal di Indonesia.
"Dari peta ini harapannya bisa memberikan peluang komprehensif bagi investor, memberikan kemudahan investor dalam mengambil keputusan. Ini juga diselaraskan dengan agenda pemerintah," kata Direktur Perencanaan Jasa dan Kawasan, Kedeputian Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Noor Fuad Fitrianto pada dialog Road To G20: Investment Forum "Mendorong Percepatan Investasi Berkelanjutan dan Inklusif" di Solo, Jawa Tengah, Rabu.
Ia mengatakan dari 47 proyek tersebut bernilai investasi sebesar Rp155,12 triliun. Sebagai rincian dari total proyek tersebut, 12 di antaranya di sektor pariwisata bernilai investasi Rp5,78 triliun.
Selanjutnya ada 15 proyek yang bergerak di bidang industri bernilai Rp51,92 triliun, sektor kawasan ekonomi sebanyak 14 proyek bernilai Rp48,25 triliun, dan enam proyek di sektor infrastruktur bernilai investasi sebesar Rp49,17 triliun.
"Pemetaan ini sudah selesai dan siap ditawarkan ke investor potensial," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, agenda pembangunan akan membawa konsekuensi sehingga perlu kebijakan dan strategi pemerintah agar diselaraskan dengan kondisi sekitar.
"Memanfaatkan SDM dan menjaga keberlanjutan, di sisi lain investasi jadi pilar utama pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, investasi berkualitas jadi keniscayaan, yang inklusif dan sustainable dalam mendorong investasi masuk," katanya.
Ia mengatakan kondisi tersebut sesuai dengan arahan pemerintah. "Selalu yang didengungkan pemerintah adalah menawarkan teknologi yang ramah lingkungan, memanfaatkan tenaga kerja lokal, dan peningkatan kapasitas. Di sisi lain investasi dapat membawa nilai tambah untuk nasional," katanya.